Pesan Menag untuk Petugas Haji 2023, Perbanyak Sabar dan Kerjasama Tim Melayani dengan Hati
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, petugas - petugas haji menjadi ujung tombak dalam mencapai capaian kepuasan layanan kepada jemaah haji.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, petugas - petugas haji menjadi ujung tombak dalam mencapai capaian kepuasan layanan kepada jemaah haji.
Hal itu disampaikan Gus Men, sapaan akrab Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat membuka Bimtek PPIH Arab Saudi bersama Kemenkes di Asrama Haji Pondok Gede, Selasa (12/4/2023) malam.
Baca juga: Kemenag Terbitkan KMA Soal Biaya Perjalanan Ibadah Haji, Berikut Besaran Bipih & Sebaran Provinsi
“Jika tadi disampaikan Pak Yandri capaian kepuasan jamaah terhadap pelayanan haji tahun lalu indeksnya di atas 90 tentu itu bukan hanya kerja Kementerian belaka,” katanya.
Pelaksanaan haji tahun ini berbeda dengan tahun yang lalu.
Kuota haji tahun ini normal, yakni 221 ribu jemaah. 203.320 diantaranya jemaah reguler, 30 persennya jemaah lansia dan sisanya jemaah haji.
“Diperlukan bukan hanya keterampilan, kemampuan tapi juga hati. Pelayan harus ada keterlibatan perasaan dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji,” urainya.
Baca juga: Biaya Jemaah Haji Reguler Kisaran Rp 44,3 hingga Rp 52,8 Juta, Aceh Paling Murah, Surabaya Tertinggi
Oleh karena itu, ia menekankan kepada petugas untuk bisa memberikan pelayanan kepada jemaah haji sebagaimana pelayanan kepada orang tua sendiri maupun saudara sendiri.
“Makanya kemarin saya meminta kepada jajaran untuk teliti dalam rekrutmen pegawai. Cari yang benar - benar layak dan mau melayani jemaah,” paparnya.
Gus Men ingin pelaksanaan pelayanan haji ramah terhadap jemaah haji lansia.
Menurutnya, Haji adalah ibadah fisik. Jadi, semua rangkaian haji itu mengandalkan fisik.
“Apalagi kita tahu tahun ini kira-kira di Saudi masih panas seperti tahun lalu sekitar 48 derajat tahun. Intinya, kurang kurang lebih tantangannya tidak mudah,” sambungnya.
Ia menekankan, jika petugas tidak memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang diperjanjikan, Kemenag berhak memulangkan sebelum waktunya.
“Jadi saudara-saudara sekalian, kami tidak main-main. Saya berharap, kompensasinya memberikan pelayanan ke jemaah, dan saya kira ini bukan hal yang sulit,” terangnya.
Asalkan, semua petugas memiliki niat dan kemauan yang besar untuk memberikan pelayanan. Ia menilai, Bimtek ini menjadi salah satu tahapan penting.
“Saya berharap petugas ini bukan hanya memberikan pelayanan kepada para jemaah tetapi juga sekaligus menjadi problem solver atau pemecah masalah,” tuturnya.
“Terakhir, saya pesan dua hal saja kepada petugas, pertama sabar. ini kunci melayani jemaah. Saya berharap, kesabaran petugas tidak ada batasnya,” paparnya.
Gus Men menyarankan, jika stok kesabaran bapak ibu mulai luntur, tetap jangan emosi, dan segeralah mencari air zam - zam, lantas minumlah yang banyak.
Kedua, bekerja samalah secara tim sebagai petugas haji yang bisa memberikan pelayanan terbaik kepada para jemaah haji Indonesia.