Paspor Jemaah Haji Bakal Disimpan oleh Maktab Setibanya di Mekkah
Selain akomodasi, transportasi, dan konsumsi, maktab juga bertanggung jawab dalam menyimpan paspor jemaah.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus memantau kesiapan maktab dalam memberikan layanan kepada jemaah di Makkah.
Maktab adalah kantor yang diberi kewenangan Pemerintah Arab Saudi untuk mengurus penyiapan layanan jemaah haji, termasuk asal Indonesia. Saat ini, maktab berubah nama menjadi markaz.
Baca juga: KJRI Jeddah Ingatkan Jemaah Haji Tak Bawa Jimat Hingga Peluru, Hukumannya Berat di Arab Saudi
Ada 70 maktab atau markaz yang akan melayani 229.000 jemaah haji Indonesia. Mereka tergabung dalam Kantor Layanan Asia Tenggara.
Maktab bertanggung jawab dalam mempersiapkan layanan akomodasi, transportasi, dan termasuk juga katering, khususnya makanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid mengatakan, jemaah haji Indonesia gelombang pertama akan mendarat di Madinah pada 24 Mei 2023.
Setelah menjalani ibadah Arbain (salat wajib berjamaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi), mereka akan berangkat ke Makkah.
"Jemaah kloter pertama diperkirakan masuk ke Makkah pada 2 Juni 2023. Kita ingin memastikan seluruh layanan maktab sudah siap sebelum jemaah datang," ujar Subhan Cholid melalui keterangan tertulis, Senin (22/5/2023).
Baca juga: PPIH Arab Saudi Minta Katering Jemaah Haji Jaga Cita Rasa Indonesia
Selain akomodasi, transportasi, dan konsumsi, maktab juga bertanggung jawab dalam menyimpan paspor jemaah.
Dirinya meminta setiap maktab menyiapkan tempat khusus untuk memastikan paspor jemaah tersimpan dengan aman.
"Setibanya di Makkah, paspor jemaah akan disimpan oleh maktab masing-masing. Jadi maktab harus menyiapkan tempat penyimpanan khusus," jelas Subhan.
"Paspor jemaah disimpan di maktab agar tidak hilang. Sebagai pengganti identitas, jemaah telah diberikan gelang," sambungnya.
Paspor jemaah akan dikembalikan lagi saat mereka akan pulang ke Tanah Air bagi gelombang pertama, atau saat mau ke Madinah bagi gelombang kedua.