VIDEO Kisah Jemaah Haji Lansia: 11 Tahun Menanti agar Bisa Berhaji
Begitu pertama kali menginjakkan kaki di kota Makkah, ia tak kuasa menahan tangis, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam.
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Srihandriatmo Malau
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rachmat Hidayat dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Namanya Bambang Agus Trijanto, kerap disapa pak Batin.
Begitu pertama kali menginjakkan kaki di kota Makkah, ia tak kuasa menahan tangis, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam.
"Saya menangis sepanjang jalan."
"Ya Allah, Nabi Muhammad SAW bisa hidup di lingkungan bukit seperti ini, nangis saya sepanjang jalan, sepanjang hari. Melihat bukit bukit batu yang tidak mungkin ditanami, tapi Nabi Muhammad ada disini," ujar pak Batin saat ditemui di Jarwal, Kota Makkah, Sabtu (3/6/2022).
Batin adalah jemaah haji kloter CKG yang berangkat dari tanah air menuju Madinah.
Pada Kamis (1/6) malam pak Batin bersama 392 jemaah lainnya tiba di Kota Makkah.
Batin bercerita, saat tiba di Jeddah menempuh perjalanan menuju kota Madinah hampir kurang lebih tujuh jam. Sepanjang mata memandang terlihat berbukitan batu baik di sisi kanan maupun kiri.
Sampai di Kota Madinah, Batin mengaku bersyukur lantaran kota tempat di nabi Muhammad SAW di makamkan terlihat subur.
"Allah menciptakan kesuburan diantara bebatuan," ujarnya.
Bati kembali mengungkapkan rasa syukurnya saat dipastikan menjadi bagian dari tamu Allah, bisa berhaji pada tahun ini.
Batin bercerita, selama 11 tahun menanti agar bisa berhaji.
Pada tahun lalu, sebenarnya ia bisa berangkat haji, namun terkendala batasan umur sehingga baru bisa berhaji sekarang.
"Setiap doa saya, alhamdulillah selalu diijabah oleh Allah SWT."
"Selalu diberi kemudahan, saya merasa tidak sanggup, menjadi sanggup. Saya ingin serius menjadi bisa serius," tuturnya.(*)