Temui Wapres Maruf Amin, Dubes Arab Saudi Ungkap Perubahan Layanan Haji dan Umrah
Temui Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk RI Faisal Abdullah Al-Amudi, Dubes mengungkapkan perubahan layanan haji dan umrah di Arab Saudi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin memenuhi undangan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Republik Indonesia Faisal Abdullah Al-Amudi di Kediaman Dubes, Jalan Teuku Umar Nomor 36, Jakarta Pusat, Selasa (06/06/2023).
Menurut penuturan Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi, dalam pertemuan itu Dubes Faisal mengungkapkan perubahan layanan haji dan umrah di Arab Saudi.
"Dalam pertemuan tadi siang ketika terjadi makan siang itu, Wapres banyak diceritakan mengenai pola-pola perubahan pelayanan, pelayanan haji dan umrah di Arab Saudi,” kata Masduki melalui keterangan tertulis, Rabu (7/6/2023).
Baca juga: Wapres: Anggaran APBN Kecil, Indonesia Hadapi Kesenjangan Pembiayaan Infrastruktur Air
Dubes Faisal, kata Masduki, juga menyampaikan harapan kepada Pemerintah Indonesia, agar para pengusaha asal Indonesia bisa berinvestasi di Madinah, Mekkah, Jeddah, Riyadh, ataupun destinasi-destinasi wisata baru.
Saat ini destinasi wisata baru sedang dikembangkan oleh Pemerintah Arab Saudi.
“Yang lebih penting lagi kata dia [Dubes Arab Saudi] adalah di destinasi-destinasi wisata baru. Itu misalnya di daerah utara Madinah, banyak sekali tempat-tempat bersejarah yang menarik seperti Mada’in dan macam-macam tempat. Diharapkan para investor Indonesia bisa datang ke sana. Kira-kira seperti itu yang dibicarakan oleh Dubes Arab Saudi,” ujar Masduki.
Masduki menambahkan, Dubes Faisal juga mengungkapkan, meskipun jumlah Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Arab Saudi dan Indonesia tercatat cukup banyak, baru sedikit yang dapat direalisasikan untuk sekarang ini.
MoU itu, kata Masduki, bersentuhan dengan berbagai bidang, seperti kesehatan, kebudayaan, pengembangan usaha kecil dan menengah, saintifik dan pendidikan tinggi, urusan Islam, kelautan dan perikanan, serta pemberantasan kejahatan.
Baca juga: Banyak Jemaah Haji Indonesia yang Tersesat Usai Ibadah di Masjidil Haram
Pemerintah Arab Saudi berharap kesepakatan tersebut dapat segera direalisasikan dalam upaya memperkuat kerjasama investasi antara kedua negara.
“Selama ini hubungan Arab Saudi dengan China sangat baik, investasi juga baik. Begitu juga, hubungan Indonesia dengan China juga sangat baik. Kalau investasi Indonesia dan China baik, investasi Arab Saudi dengan China baik, tapi kenapa investasi antara Arab Saudi dengan Indonesia tidak,” ujar Masduki mengutip ucapan Dubes Faisal.
Menanggapi hal ini, Masduki menjelaskan bahwa Ma'ruf merespons positif keinginan Dubes Faisal dan pihaknya akan mengadakan rapat secara khusus dengan berbagai kementerian lembaga terkait, termasuk Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Langkah ini untuk mendorong kerjasama ekonomi yang lebih baik, tidak sekadar hubungan yang berjalan selama ini pada tataran hubungan people to people dan hubungan dalam ibadah haji dan umrah.
“Akan dicari sebab musababnya, latar belakangnya, dan akan diurai supaya ada sebuah kebijaksanaan baru ke depan dan supaya investasi antara Arab Saudi dan Indonesia bisa berjalan baik semuanya,” tuturnya.
Meski begitu, Masduki mengungkapkan Ma'ruf tetap meminta hubungan timbal balik di antara kedua negara.
Sehingga para pengusaha Arab Saudi pun perlu didorong untuk berinvestasi di Indonesia.
“Wapres sebaliknya juga berharap resiprokal, supaya ada juga Pemerintah Arab Saudi bisa mendorong para pengusahanya, investornya untuk juga bisa berinvestasi di sini, terutama di bidang yang berhubungan dengan pariwisata dan lain-lain. Itu juga harapan Wakil Presiden,” pungkasnya.