Laporan wartawan Tribunnews.com, Thamzil Thahir

TRIBUNNEWS.COM, MADINAH -- Penutupan operasi haji gelombang I di Tanah Suci ditandai dengan keterlambatan kedatangan jemaah haji Kamis (8/6/2023) dini hari.

Sebanyak 395 jemaah haji asal Bandung dan Sukabumi di Terminal Haji bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah dini hari tadi terlambat datang.

Baca juga: Pertamina Jamin Kebutuhan Avtur untuk 13 Bandara Haji di Seluruh Indonesia

Jemaah yang datang di Madinah tergabung dalam Kloter 37 JKS, embarkasi Jakarta Bekasi ini, masuk terminal kedatangan AMAA sekitar pukul 03.30 WAS.

Sejatinya, jadwal kedatangan mereka pukul 02.50 WAS.

Kedatangan pesawat dengan nomor penerbangan SV-5589 terlambat ini sudah dikonfirmasi pihak Saudia Airlines, sebelumnya.

Manager Operasi Saudia Daler Madinah Syarif Junardi, sejak Rabu (8/6/2023), sudah melayangkan surat permintaan maaf.

Baca juga: Pelunasan Biaya Haji untuk Kuota Tambahan Dibuka Hari Ini, Simak Kriterianya

Surat resmi dikirimkan pihak Saudia, kepada Kepala Daker Bandara Haryanto.

Otoritas haji Indonesia di Tanah Air, melalui Direktur Haji Dalam Negeri Syaiful Mujab, sejak awal pekan ini, sudah mengingatkan pihak maskapai lebih tertib jadwal.

"Kalau terlambat lagi ini merusak jadwal turunan pelayanan lain di Madinah," katanya.

Di waktu yang sama, di Bandara King Abdul Azis Jeddah, sekitar 250 km dari Madinah, misi operasi haji Gelombang II juga baru dimulai.

Di Jeddah, jemaah kloter pembuka gelombang pertama dari Embarkasi Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: Jemaah Kelaparan saat Pesawat Delay, Kementerian Agama Protes ke Maskapai Saudi Airlines

Selama 8 hari kedepan, jamaah di Madinah, akan menghabiskan waktu guna menuntaskan ibadah sunnah Arbain, shalat 40 waktu di Masjid Nabawi.

Sedangkan, jamaah gelombang kedua di Makah, akan bergabung dengan sekitar 87 ribu jamaah Gelombang I dari Madinah, untuk ziarah, manasik dan menunaikan rukun haji.