Puncak Ibadah Haji 2023 Berakhir, 70 Ribu Jemaah Indonesia Tinggalkan Mina
Tanggal 13 Dzulhijjah 1444 Hijriyah atau Sabtu (1/7/2023) hari ini, puncak ibadah haji di Mina, akan berakhir.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH -- Tanggal 13 Dzulhijjah 1444 Hijriyah atau Sabtu (1/7/2023) hari ini, puncak ibadah haji di Mina, akan berakhir.
Nafar Tsani di hari ketiga Tasyrik, menandai akhir 4 hari 3 malam rangkaian puncak ibadah rukun dan wajib haji di Arafah, Muzdalifah dan Jamarat Mina (Armuzna).
Baca juga: Pemerintah Siapkan Pos Kesehatan di Mina, Layani Jamaah Haji Selama Prosesi Lempar Jumrah
Selanjutnya, Rabu (4/7/2023) mendatang, Rombongan, jamaah kloter awal Gelombang pertama dari enam embarkasi utama Tanah Air, akan diterbangkan kembali ke Indonesia.
Keenam embarkasi itu antara lain, JKG Pondok Gede Jakarta, JKS Bekasi Jawa Barat, SOC Solo Jawa Tengah, SUB Surabaya Jawa Timur, KNO Medan Sumatera Utara, dan UPG Makassar Sulsel, akan pulang di hari pertama.
Sejak dini hari hingga pagi ini, belasan jamaah dari 14 embarkasi sudah menuju 3 tembok batu melontar 21 kerikil di Jamarat Mina.
Baca juga: Momen Haru Uwais Alqarni asal Karachi Gendong Ibu di Terowongan Mina Bikin Jemaah Indonesia Menangis
Jamaah dijadwalkan menunaikan shalat Lohor dan Ashar di Makkah.
Sekitar 70 ribu dari total 220 ribu jamaah haji reguler Indonesia, siang ini dijadwalkan remigrasi ke Makkah.
Di Baitullah, Makkah mereka selanjutnya mempersiapkan tiga rangkaian wajib haji; thawaf ifadah, Sai di bukit Safa-Marwah, dan terakhir tahallul dengan mencukur rambut.
Penanggungjawab PPIH Arab Saudi Hilman Latief yang juga Dirjen Haji Kemenag, menyebut, migrasi 70 ribu jamaah haji Indonesia, menyusul sekiyar 150 jamaah yang diberangkat ke hotel di Makkah, sepanjamg Jumat (30/6/2023) kemarin.
Hilman menyebut, Lebih 150 rb org atau sekitar 73 persen yang susah kembali ke hotel di 11 sektor di Makkah.
"Sebahagian besar jemaah saat ini, sdh di hotel untuk istrihat, namun ada juga yang langsung tawaf ifadah." ujar guru besar UMY Yogyakarta ini.
Dia menyebut, proses pendorongan memang cukup panjang, olehnya itu dia mengimbau jemaah yang fisiknya belum kuat untuk ifadah itu agar menunda terlebih dahulu untuk tawaf ifadahnya. (*)