Berkunjung ke Percetakan Alquran Terbesar di Dunia di Madinah, Pengunjung Dibatasi 3.000 Per Hari
Pengunjung di Percetakan Alquran Raja Fahd dibatasi. Setiap hari, pengunjung dibatasi hanya maksimal 3.000 orang saja.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Percetakan Alquran Raja Fahd disebut-sebut sebagai percetakan Alquran terbesar di dunia.
Tak ayal, kompleks Percetakan Alquran Raja Fahd atau Majma Malik Fahd Li Thibaah Mushaf Syarif itu menjadi salah satu destinasi yang banyak dikunjungi jemaah haji Indonesia saat berada di Madinah.
Baca juga: Penting! Jemaah Haji Wajib Catat, Jangan Ketinggalan Smart Card atau Hilang, Ini Akses Menuju Arafah
Saban hari, ribuan orang berkunjung ke percetakan yang berada di kawasan An Nakhil, berjarak sekira 11 km dari Nabawi itu.
Selain dari Indonesia, jemaah dari berbagai negara lain pun ingin berkunjung ke sana, melihat lebih dekat percetakan kitab suci umat Islam itu.
Namun, pengunjung di tempat ini dibatasi. Setiap hari, pengunjung dibatasi hanya maksimal 3.000 orang saja.
"Beruntung saya bisa ke sini, melihat langsung percetakan Alquran sebesar ini," ujar Putri, jemaah haji asal Indonesia saat berkunjung ke sana.
Berkunjung ke tempat ini tidak dipungut biaya, alias gratis.
Sesampai di dalam kompleks percetakan, para pengunjung lain dipandu naik ke lantai dua untuk melihat langsung proses produksinya.
Baca juga: Runiti Tasmu Tegar Jalani Ibadah Haji Sendirian Usai Sang Suami Daryono Meninggal di Embarkasi Solo
Terlihat semua produksi Alquran di situ berjalan dengan mesin otomatis.
"Luar biasa, benar-benar besar dan luas. Baru pertama kali saya tahu. Sampai merinding melihat percetakan Alquran sebesar ini," ujarnya.
Selain bisa masuk dan melihat-lihat secara gratis di percetakan Alquran terbesar itu, setiap pengunjung juga akan diberikan 1 buah Alquran secara cuma-cuma.
Namun sejumlah pengunjung terlihat membeli Alquran di sana.
Seperti yang dilakukan Saiful, sengaja beli Alquran untuk diwakafkan ke Masjid Nabawi.