Kisah Pasutri asal Jawa Barat, Berangkat Haji Beda Kloter Dipertemukan di Pintu Romantis 338
Pasutri asal Jawa Barat, Saptaria Suciani dan Irpan Hilmi memiliki kisah unik saat berhaji. Meski beda kloter, mereka bisa bertemu di gerbang 338.
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Khalidin Umar Barat dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH – Sederet cerita mewarnai perjalanan Jamaah Calon Haji (CH) Indonesiatahu 2024 untuk sampai ke tanah suci.
Aneka kisah terungkap dalam perjalanan para jamaah mulai dari kisah pilu dan haru, bahagia, unik hingga romantisme pasangan suami istri sebagaimana dialami jamaah asal Jawa Barat.
Wartawan Serambi Indonesia, Khalidin Umar Barat selaku anggota Media Center Haji (MCH) 2024 di Arab Saudi, Sabtu (25/5/2024), melaporkan ada cerita haru dan romantis dalam perjalanan haji seorang pasutri asal Jawa Barat.
Adalah, Saptaria Suciani (30) dengan sang suami Irpan Hilmi, pasutri asal Jawa Barat yang berangkat haji pisah kelompok terbang (kloter).
Namun akhirnya pasutri ini dipertemukan di pintu romantis 338 Masjid Nabawi, Madinah Al Munawarah Jumat (24/5/2024).
Mengapa pasangan suami istri ini bisa naik haji tapi pisah kloter? Begini kisahnya sebagaimana disampaikan kepada tim Media Center Haji (MCH) 2024.
Suci sebenarnya belum berniat berangkat haji. Awalnya yang akan berangkat adalah ayah dan ibunda Suci.
Kedua orang tua Suci juga sudah mengikuti manasik haji untuk persiapan tanah suci. Tapi, tak disangka, setelah manasik kondisi sang ayah memburuk dan sehari setelahnya meninggal.
Atas hal ini Suci pun ditawari untuk menggantikan porsi sang ayah dan menemani ibunya untuk berhaji.
“Hasil rembuk keluarga akhirnya saya yang berangkat. Itu juga suami yang bantu mengurus berkas-berkasnya,” kata Suci, wanita kelahiran Sukabumi itu.
Baca juga: 30 Jemaah Haji dan Petugas Dirawat di Klinik Kesehatan Makkah, Paling Banyak Sakit Jantung
Sementara sang saumi Irpan ternyata memang sudah mendaftar haji meski belum waktunya berangkat.
Nah, saat tahu ada kebijakan pendamping lansia, dia pun mendafar untuk menemani sang ayah berhaji.
“Jadi kami merasa berkah lah, sama-sama bisa mendampingi orang tua untuk naik haji. Itu bukti bakti kepada orang tua,” ujar Irpan.