Perhatian! Jemaah yang Mau Salat Jumat di Masjidil Haram Paling Lambat Naik Bus Shalawat Jam 8 Pagi
Jemaah haji yang ingin melaksanakan salat jumat di Masjidil Haram diminta segera berangkat paling lambat jam 8 pagi.
Penulis: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Jemaah haji yang ingin melaksanakan salat jumat di Masjidil Haram diminta segera berangkat paling lambat jam 8.
Ini karena kepadatan di terminal Syib Amir dan Al Jiad, tempat pemberhentian bus shalawat pengangkut jemaah Indonesia ke Masjidil haram sangat padat.
Baca juga: Jutaan Umat Muslim Padati Kota Makkah, Masjidil Haram Makin Padat, Begini Suasana Terkini Kota Suci
Otoritas Masjidil Haram memberlakukan aturan jam buka tutup terminal di hari Jumat.
Menurut Kasi Transportasi Daker Makkah, Syarif Rahman, kepadatan bus shalawat setiap Jumat menjelang salat Jumat itu memang sangat tinggi.
Karena melihat kepadatan itulah, tahun ini keputusan otoritas Masjidil Haram dan kepolisian setempat dibatasi.
"Jemaah yang ingin salat Jumat di Masjidil Haram batasnya jam 9 pagi tak bisa keluar. Jadi jam 8 pagi itu jemaah sudah harus naik bus," kata Syarif kepada Media Center Haji.
Syarif mengatakan, pihaknya sudah mensosialisasikan batas waktu berangkat bus shalawat di hari Jumat ini kepada jemaah.
Baca juga: Melihat Layanan Bus Shalawat untuk Jemaah Lansia di Makkah, Bisa Dipesan, Ini Syaratnya
Ia selalu menekankan agar sebaiknya jemaah yang igin salat Jumat ke Masjidil Haram fisiknya disiapkan sejak malam harinya.
"Malamnya sbeaiknya istirahat, menyiapkan bekal karena jam 8 itu sudah harus naik bus, karena batasnya jam 9 sudah diclose terminalnya, bus gak bisa masuk terminal," jelasnya lagi.
Syarif menjelaskan jika layanan bus shaalwat udah 16 hari sudah berjalan dengan baik di 5 wilayah.
Untuk tahun ini diterminal Syib amir ada 163 ribu jemaah per hari. Isinya memang tidak selalu penuh karena seiring sudah meningkatnya kesadaran jemaah untuk hemat tenaga tidak memaksakan diri melakukan salat di Masjidil Haram.
Kini, bus shalawat lebih cepat layanannya karena antriannya tidak begitu banyak. bus sholawat yang digunakan dari awal sampai hari ini. itu 3673.
"Kalau bus hari ini yang digunakan itu 364. Kalau untuk totla bus yang digunakan itu di perencanaan kami itu 7888 bus, bisa jadi bertambah.
Terminal Syib Amir Padat
Kepala Seksi Lansia PKP3JH saat diwawancara Tim Media Center Haji (MCH) 2024 pun mengakui kepadatan di Masjidil Haram yang kian terasa.
“Kondisi terkini sudah terpantau sangat padat. Terlebih pada saat bubaran jam-jam salat fardu, khususnya di bubaran salat maghrib dan isya’, serta subuh itu terpantau padat.” terang Agus Pribowo.
Hal itu menyebabkan banyak jemaah yang mengantre di Syib Amir untuk menunggu bus shalawat.
Karenanya, banyak jemaah yang kelelahan. Selain itu, banyak ditemukan juga jemaah saat melakukan umrah wajib atau sunnah mengalami kram kaki, betis, dan lutut yang menyebabkan nyeri.
Agus mengimbau kepada jemaah agar menyimpan tenaga menuju puncak Armuzna.
“Nanti kalau kakinya kram, segala macam nanti pada saat Armuzna malah tidak bisa maksimal untuk berhajinya di Wukuf Arafah. Karena nanti Wukuf Arafah itu berat, tantangan pertama adalah cuacanya panas, kemudian ketersediaan tenda juga tidak terlalu besar, waktu istirahat kurang, sehingga menimbulkan kelelahan.” terangnya.
Syib Amir menjadi salah satu terminal yang sangat padat saat musim haji.
Terminal yang beroperasi membawa jemaah haji dari hotel ke Masjidil Haram atau sebaliknya, yaitu Jiad, dan Syib Amir.
Syib Amir inilah terminal terbesar yang menyediakan transportasi bagi jemaah haji Indonesia.
Pada tahun 2024, Kemenag memfasilitasi jemaah haji dengan 450 bus selawat, 76 halte, dan 22 rute. Bus ini akan beroperasi selama 24 jam dan memiliki lim