Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Aziz Berhaji Usia 18 Tahun, Dipertemukan dengan Sosok Mirip Almarhum Ayah di Masjidil Haram

Meski tak pernah membayangkan berhaji di usia muda. Pergi ke Tanah Suci saat usianya masih 18 tahun, Aziz dipertemukan dengan almarhum ayah.

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Cerita Aziz Berhaji Usia 18 Tahun, Dipertemukan dengan Sosok Mirip Almarhum Ayah di Masjidil Haram
TRIBUNNEWS.COM/ANITA K WARDHANI/MCH 2024
Moch. Abdul Aziz, pelajar berusisa 18 tahun tercatat sebagai salah satu jemaah haji berusia muda. Ia menemani sang bunda Amisih Ponidjan, menerima tawaran pelimpahan berhaji menggantikan sang ayah yang sudah wafat. 

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Tangan Moch. Abdul Aziz terlihat mengelus penuh kasih, menenangkan sang ibunda, Amisih Ponidjan yang menangis haru karena teringat sosok pendamping hidupnya, sang suami yang sudah wafat.

Remaja 18 tahun ini ikut terdiam sesaat. Ternyata tangis sang bunda berawal dari pengakuan Aziz yang bertemu sosok mirip almarhum ayahnya Moch Mukarrom di pelataran Masjidil Haram.

Baca juga: Mulai 11 Juni Bus Shalawat Tak Angkut Jemaah ke Masjidil Haram, Usai Puncak Haji Jalan Lagi

"Iya sempat bertemu orang mirip bapak di Masjidil Haram," ceritanya.

Mendengar penuturan sang anak, Amisih kian terisak. Rupanya mimpinya ingin dipertemukan dengan orang terkasih diwujudkan Alalh melalui anak bungsunya Aziz.

"Pokoknya, saya tu doa kalau did epan Kakbah pengen ketemu bapak. Karena awalnya kan memang berhaji bersama bapak lalu bapak meninggal dan kemudian Aziz yang menggantikan, menemani saya ke Tanah Suci," kata Amisih masih dengan suara terbata-bata di sela tangisan harunya.

Baca juga: Menteri Agama Sebut Skema Murur Pertimbangkan Hukum Fikih dan Keamanan Jemaah Haji

Aziz, tak pernah memimpikan berhaji saat usia muda, namun demi baktinya pada orangtua,

Aziz justru bersemangat saat menerima tawaran sang ibu untuk menerima limpahan porsi haji almarhum ayahnya.

BERITA REKOMENDASI

Pelajar kelas 2 SMK Telkom Malang ini tak lagi pikir panjang saat ibunya Ibunya menawari berhaji.

Meski tak pernah membayangkan pergi ke Tanah Suci dan menganggap kemungkinanan sangat kecil, namun demi menemani sang ibunda, Aziz pun mau.

"Saya langsung bilang siap pas ibu bilang diminta gantikan almarhum bapak. Mungkin ini adalah sudah jalannya. Saya gak kebayang bisa haji di usia muda," tutur Aziz bercerita kepada Tim Media Center di Makkah.

Aziz menceritakan hanya tekad ingin menemani sang ibu ke Tanah Suci karena kedua kakaknya mengaku belum siap berhaji ia pin maju.

"Ya, waktu ibu menawari 2 kakak saya katanya belum siap. Saya bilang siap saja," kata Aziz.

Umat ????Muslim berdoa di sekitar Ka'bah, tempat suci umat Islam, di Masjidil Haram di kota suci Mekah Arab Saudi pada 4 Juni 2024 saat jamaah tiba menjelang ibadah haji tahunan. (Photo by Abdel Ghani BASHIR / AFP)
Umat ????Muslim berdoa di sekitar Ka'bah, tempat suci umat Islam, di Masjidil Haram di kota suci Mekah Arab Saudi pada 4 Juni 2024 saat jamaah tiba menjelang ibadah haji tahunan. (Photo by Abdel Ghani BASHIR / AFP) (AFP/ABDEL GHANI BASHIR)

Singkat cerita, Aziz pun berangkat ke Tanah Suci bersama ratusan jemaah asal Bojonegoro Jawa Timur.

Tak disangka, kesiapan Aziz justru membawanya bertemu bayangan sang ayah di Baitullah.

"Ketemu orang persism mirip bapak di Masjidil Haram. Jenggotnya mirip," katanya.

Lanatsm apakah Aziz sempat berkomunikasi dengan sosok yang mirip sang ayah ini.

"Saya melihat dan batin begitu saja. Cuma saya lihat saja mirip bapak," kata Aziz sambil terssenyum dan terus memegang tangan ibunya.

Selama di Makkah, selain menemani ibunya beribadah juga membantu jemaah lain di kloternya, Aziz hampir setiap malam melewatkan malam di Masjidil Haram.

Bak orang jatuh cinta pada padangan pertama, Kakbah seolah bagai magnet Aziz untuk berulang kali kesana.

"Ya, senang sekali bisa lihat Kakbah ibadah umrah. Terus setiap malam saya ke sana karena daripada gak bisa tidur, ya saya pilih jalan ke Masjidil Haram kalau malam," cerita Aziz

Tak lupa diselipkannya doa di depan kakbah bisa dapat kerja dan riziki yang lancar.

Dan pasti doa untuk ibunya agar sehat dan mendoakan sang bapak ditempatkan di surga.

Tak hanya berdoa, jiwa sosial Aziz pun meronta.

Ia kerapkali membantu jemaah yang tersesat di Masjidil Haram tersesat.

"Ya pernah ada jemaah tersesat, saya arahkan. Dua orang saya pernah tolong dari Makassar. antar sampai depan terminal," katanya.

Di akhir wawancara dengan Tim Media Center Haji (MCH) 2024, dirinya memberikan pesan pada remaja sebayanya untuj tidak segan mendaftar haji.

"Untuk teman-teman sekalian yang muda segera mendafatr haji. Soalnya nunggu haji 35 tahun. Kalau muda fisik masih kuat,' katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas