Jemaah Haji Diberangkatkan ke Arafah 14 Juni, Apa Saja Perlengkapan yang Perlu Dibawa?
Terkait bekal yang perlu dibawa, Zaenal meminta jemaah untuk membawa tas berisi paspor, obat-obatan, dan perlengkapan pribadi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Selama di Mina, jemaah melontar jumrah aqabah di Jamarat pada 10 Zulhijjah.
Setelah itu, jemaah diperbolehkan untuk tahalul agar bisa melepas pakaian ihram dan berganti pakaian biasa.
"Jemaah laki-laki boleh berganti dengan sarung atau celana panjang dan pakaian biasa," kata Zaenal.
Kepada jemaah haji yang akan mengambil nafar tsani (pulang dari Mina pada 13 Zulhijjah 1445 H), Zaenal mengingatkan agar mereka membawa perbekalan pakaian untuk empat hari.
Baca juga: Sapa Jemaah Indonesia Saat Umrah, Menteri Agama Ingatkan Jaga Fisik Jelang Wukuf di Arafah
Sebab, mereka akan tinggal di Mina sampai 13 Zulhijjah atau 20 Juni 2024.
"Yang nafar tsani akan tinggal di Mina sampai 13 Zulhijjah. Kalau yang nafar awal akan di Mina 10-12 Zulhijah (16-18 Juni)," kata Zaenal.
Zaenal mengimbau jemaah tidak menggunakan koper kabin saat pelaksanaan puncak haji di Armuzna.
Jemaah cukup membawa tas yang mudah dibawa dalam kondisi apapun kecuali memang tidak ada tas lain yang lebih fleksibel. Sebab, mobilitas jemaah di sana akan sangat cepat.
Dari Makkah, lanjut Zaenal, jemaah akan menuju Arafah untuk wukuf.
Malamnya, jemaah harus naik bus lagi dan turun di Muzdalifah untuk mabit. Kemudian harus bergerak lagi dan turun di Mina untuk 2-3 hari.
"Sehingga koper bisa menyulitkan pergerakan jamaah saat naik dan turun dari bus," kata Zaenal.
Seperti diketahui, setelah berakhirnya fase kedatangan jemaah di Arab Saudi, petugas akan fokus pada penyiapan layanan jemaah di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).