Reaksi Cepat Petugas Haji Kembalikan Senyum Bu Ai Rahmawati Usai Terserang Heat Stroke
Jemaah haji asal Garut Jawa Barat ini sempat mengalami heat stroke, penyakit paling serius yang berhubungan dengan panas.
Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Anita K Wardhani dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Seorang perempuan berwajah kurus terlihat mulai tersenyum. Sambil tersipu ia menerima tawaran minum dari Tim Emergency Sektor (TEMS) haji.
Tubuh ibu bernama Ai Rahmawati Ibus ini berangsur pulih. Demam tinggi yang dialaminya pun sudah reda.
Jemaah haji asal Garut Jawa Barat ini sempat mengalami heat stroke, penyakit paling serius yang berhubungan dengan panas.
Bu Ai sebelumnya nyaris pingsan.
Baca juga: PPIH: Jemaah Haji yang Nafar Awal Mulai Tinggalkan Mina Sebelum Matahari Terbenam Hari Ini
Ia ditemukan lemas di antara kerumunan jutaan jemaah haji di areal Jamarat menjelang Selasa (18/6/2024) dinihari setelah melempar jumrah di lantai 3.
Tim Management Crisis Rescue (MCR) dari Petugas Penyelenggara Haji (PPIH) yang bersiap siaga di area Jamarat pun bereaksi cepat, berkoordinasi.
Tim MCR yang terdiri dari berbagai unsur di PPIH yaitu mulai tim Perlindungan Jemaah (Linjam), tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) hingga tim TEMS berjibaku menangani Bu Ai.
Bu Ai mengalami heat stroke segera ditindak secara medis.
Tim TEMS yang malam itu bertugas mendeteksi Bu Ai dehidrasi sudah mengalami tanda heat stroke yaitu, ketika tubuhnya tidak dapat lagi mengontrol suhu yang meningkat dengan cepat.
Saat teraba tubuh Bu Ai panas, tim MCR pun berusaha mendinginkan dengan mengguyurnya dengan air dingin yang diambil dari kran air yang tersedia di Jamarat.
Baca juga: Pergerakan Jemaah Haji dari Muzdalifah ke Mina Lancar, Jemaah tidak Kepanasan Seperti Tahun Lalu
Sementara itu tim TEMS yang terdiri dari 5 orang personel yaitu 2 dokter dan perawat mengeluarkan isi tas mereka yang berisi obat-obatan dan alat kesehatan.
Alat pengukur saturasi, injeksi hingga cairan infus dikeluarkan tim agar pasien cepat pulih.
"Hajar infus saja ini, tubuhnya semakin panas. Takut lewat," ucap dr Hanif, seorang petugas TEMS.
Baca juga: 18 Juni Jemaah Haji Nafar Awal Meninggalkan Mina, Kemenag Sediakan Bus