Jemaah Wafat di Masa Puncak Haji di Armuzna 40 Orang, Jumlahnya Turun Dibandingkan Tahun Lalu
Indro mengatakan jika dibandingkan dengan data 2023, jumlah jemaah yang wafat pada periode Armuzna tahun ini lebih kecil.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jemaah haji telah menyelesaikan tahapan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Kepala Bidang Kesehatan pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), dr Indro Murwoko mengungkapkan ada 40 jemaah haji Indonesia yang wafat pada periode ini.
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Tinggalkan Makkah: Bahagia Pulang, Tapi Sedih Berpisah dengan Tanah Suci
Sebanyak 11 jemaah wafat di Arafah dan 29 jemaah wafat di Mina.
"Jemaah wafat itu, secara keseluruhan ada 40. Dari data itu, terbagi wafat di tenda, pos kesehatan, dan rumah sakit Arab Saudi, baik di Arafah maupun Mina," ujar Indro Murwoko, melalui keterangan tertulis, Minggu (23/6/2024).
Indro mengatakan jika dibandingkan dengan data 2023, jumlah jemaah yang wafat pada periode Armuzna tahun ini lebih kecil.
Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat jumlah jemaah wafat periode Armuzna pada 2023 sebanyak 64 orang.
Jumlah ini terdiri atas 13 jemaah wafat di Arafah dan 51 orang wafat di Mina.
Indro mengatakan jemaah haji Indonesia meninggal di Tanah Suci mendapat penanganan sesuai prosedur.
Ketika ada jemaah meninggal, tenaga kesehatan akan membuat Certificate of Death (COD).
Baca juga: Enam alasan mengapa lebih dari 1.000 jemaah haji meninggal di Mekah
Setelah itu, petugas akan berkoordinasi dengan kantor maktab atau kantor sektor atau kantor daker untuk melengkapi persyaratan administrasi lainnya, misalnya surat kesediaan dimakamkan, dan yang lainnya.
"Setelah administrasi disiapkan, biasanya diserahkan ke Masyariq atau Maktab untuk proses pemulasaraan," tuturnya.
Periode Armuzna diawali pada 8 Zulhijjah seiring keberangkatan jemaah haji Indonesia dari hotel di Makkah menuju Arafah untuk menjalani wukuf.
Dari Arafah, jemaah bergerak menuju Muzdalifah untuk mabit (menginap), dilanjutkan ke Mina.
Jemaah menginap di Mina selama minimal tiga hari, sejak 10 Zulhijjah.
Fase puncak haji berakhir pada 14 Zulhijjah, ditandai kembalinya jemaah yang mengambil Nafar Tsani dari Mina ke hotel di Makkah.