Tak Bisa Jalankan Ibadah Arbain di Masjid Nabawi? Jamaah Dapat Lakukan Amalan Berikut Ini
Berikut amalan yang dapat dilakukan jemaah haji jika tak bisa jalankan ibadah Arbain di Masjid Nabawi.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah amalan yang dapat dilakukan jemaah haji jika tak bisa jalankan ibadah Arbain di Masjid Nabawi.
Jemaah haji Indonesia tak perlu berkecil hati jika tidak bisa menjalankan ibadah Arbain di Masjid Nabawi.
Diketahui, Arbain merupakan aktivitas salat wajib berjamaah di Masjid Nabawi dalam empat puluh waktu secara berturut-turut.
Selama di Madinah, jemaah Indonesia pun berupaya untuk bisa menjalankan amalan ini.
Namun, Konsultan Ibadah Daker Madinah KH Achmad Shampton menjelaskan bahwa jemaah tidak perlu berkecil hati bila tidak memperoleh kesempatan melaksanakan Arbain.
Dikatakan KH Achmad Shampton, selain Arbain, ada banyak amalan yang bisa dilakukan jemaah selama di Madinah.
"Arbain itu bagian kecil dari sunnah yang dapat dilakukan jemaah haji ketika berada di Kota Madinah," jelasnya di Madinah, Kamis (27/6/2024), dikutip dari laman resmi Kemenag.
Menurutnya, berdasarkan referensi Kitab Turats, Arbain dapat digantikan dengan melakukan ibadah salat qadha.
"Jadi kita niatkan mengqadha salat-salat kita terdahulu yang mungkin kita lupa atau kita tinggalkan."
"Jadi jemaah dapat manfaatkan keistimewaan selama berada di Madinah," jelasnya.
Lebih lanjut, KH Achmad Shampton juga menerangkan bahwa seperti dijelaskan dalam kitab Hajjan Mabruran Wa Sa’yan Maskuuran dari Al Habib Muhammad Bin Abdullah Al Hadad, mengamalkan salat Arbain tidak harus di dalam Masjid Nabawi, baik di halaman atau teras masjid.
Baca juga: Jangan Paksakan Ibadah Sunah Arbain, Calon Jemaah Haji Diingatkan Prioritaskan yang Wajib
Ibadah Arbain juga dapat dilakukan sendiri atau berjamaah di Hotel.
Ia pun menjelaskan, pada dasarnya, semua masjid yang berdiri di atas Tanah Haram memiliki keutamaan yang sama dengan Masjidil Haram.
"Hal ini menjadi solusi alternatif para jemaah haji lemah, lansia, risti (risiko tinggi) dan sakit daripada memaksakan diri dan mengabaikan faktor kesehatan," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Latifah)