Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelayanan Kesehatan Haji Indonesia Dinilai Penuhi Standar, Pemerintah Saudi Beri Apresiasi

Layanan kesehatan jemaah haji Indonesia selama di Arab Saudi mencuri perhatian pemerintah setempat. 

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Pelayanan Kesehatan Haji Indonesia Dinilai Penuhi Standar, Pemerintah Saudi Beri Apresiasi
TRIBUNNEWS.COM/ANITA K WARDHANI
Pasien yang dirawat di Klinik kesehatan haji Makkah. Layanan kesehatan jemaah haji Indonesia selama di Arab Saudi mencuri perhatian pemerintah setempat.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M mencatatkan sejumlah peningkatan kualitas layanan dan inovasi termasuk bidang kesehatan jemaah. 

Layanan kesehatan jemaah haji Indonesia selama di Arab Saudi mencuri perhatian pemerintah setempat. 

Baca juga: Pneumonia Jadi Penyakit Jemaah Haji Paling Banyak yang Ditangani di KKHI Mekkah

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan, upaya pemerintah memberikan layanan terbaik dalam penyelenggaraan haji tahun ini mendapat apresiasi positif, baik dari jemaah haji sebagai penerima langsung manfaat layanan maupun sejumlah pihak termasuk dari Pemerintah Saudi.

"Kementerian Kesehatan Arab Saudi memberikan apresiasi kepada Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah," terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta akhir pekan tadi.

Apresiasi ini diberikan sebagai ucapan terima kasih karena KKHI Makkah, sektor, dan Pos Satelit telah memberikan kerja sama yang baik dalam penanganan jemaah haji.

Baca juga: Pertahankan Istithaah Kesehatan, Jemaah Haji Risiko Tinggi Dijemput untuk Diperiksa Ulang

Ia mengatakan, penyerahan apresiasi dilakukan langsung oleh Asisten Direktur Jenderal Kesehatan Kemenkes Arab Saudi dr. Hatim Abdul Azizi Khoger di Klinik Kesehatan Haji Indonesia pada Rabu, 3 Juli 2024 lalu.

"Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengakui KKHI telah memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh otoritas Arab Saudi," katanya.

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah mencatat sampai Sabtu (25/5/2024) ada 30 jemaah haji yang dirawat di RS yang dikelola KKHI.
Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah mencatat sampai Sabtu (25/5/2024) ada 30 jemaah haji yang dirawat di RS yang dikelola KKHI. (Tribunnews.com/Anita K Wardhani/MCH 2024)
Berita Rekomendasi

'Kemenkes Arab Saudi tidak hanya memberikan tasreh atau surat izin untuk operasional KKHI, tetapi juga memantau kinerja operasional KKHI," ungkapnya.

Sementara itu, seiring akan berakhirnta operasional pelaksanaan ibadah haji, pelayanan kesehatan untuk jemaah masih dilakukan.

Penanganan untuk jemaah yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) akan dilaksanakan hingga 23 Juli 2024. 

Hingga akhir pekan, masih ada puluhan jemaah haji yang masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

"Jemaah yang masih dirawat berjumlah 22 orang dan di Rumah Sakit Arab Saudi 54 orang," terangnya.
Para jemaah ini akan dievakuasi jika dinyatakan sembuh.

"Jika jemaah dinyatakan sembuh di RSAS, mereka akan dievakuasi oleh tim KKHI Makkah dan KKHI Madinah" jelasnya. 

Widi menjelaskan, Indonesia tahun ini mendapat kuota 241.000 jemaah.

Jumlah tersebut terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

"Ini merupakan kuota haji terbanyak dalam sejarah penyelenggaran ibadah haji Indonesia. Haji 2024 ini terbanyak dalam kuota, tertinggi dalam serapan kuota. Angka serapan kuotanya mencapai 99,98 persen," jelasdia.

Menurut Data sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kementerian Agama (Kemenag) mencatat, dari 213.320 kuota haji reguler Indonesia, sebanyak 213.275 telah diberangkatkan ke Tanah Suci.

Pada fase pemulangan jemaah, Widi menyampaikan, hingga 10 Juli 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi, jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 137.342 orang. Mereka tergabung dalam 350 kelompok terbang (kloter).

Hingga Minggu, 14 Juli 2024, jemaah haji yang akan dan telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 7.046 orang. Mereka tergabung dalam 18 kloter, dengan rincian sebagai berikut:

1. Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebahyak 320 jemaah/1 kloter;
2. Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;
3. Debarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jemaah/1 kloter;
4. Debarkasi JakartaPondok  GedeGeJKG) sebanyak 1.179 jemaah/3 kloter;
5. Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter;
6. Debarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;
7. Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter;
8. Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.080 jemaah/3 kloter;
9. Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/4 kloter; dan;
10. Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas