Kepadatan Mina Dikritik, Wakil Ketua MUI Minta Pakai Analisis Matematika, Sarankan Ruang Vertikal
Anwar Abbas pun mengkritik balik para pihak yang mengkritisi masalah kepadatan tenda jemaah di Mina, tetapi tidak menggunakan analisa perhitungan mate
Editor: Anita K Wardhani
![Kepadatan Mina Dikritik, Wakil Ketua MUI Minta Pakai Analisis Matematika, Sarankan Ruang Vertikal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tenda-di-armuzna-mekkah.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kritik pada operasional penyelenggaraan ibadah haji 2014 M/1225H , salah satunya tentang kepadatan Mina dikomentari Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas.
Anwar Abbas pun mengkritik balik para pihak yang mengkritisi masalah kepadatan tenda jemaah di Mina, tetapi tidak menggunakan analisa perhitungan matematika.
Baca juga: Jemaah Tidur Berjajar di Mina, Kemenag : dari Zaman Nabi Seperti Itu
Menurutnya, kritik tersebut semestinya dilakukan dengan memperhitungkan jumlah jemaah dengan luas lokasi yang tersedia di Mina.
Kuota haji Indonesia tahun ini mencapai 221.000 jemaah haji.
Selain itu, Indonesia juga mendapat tambahan kuota sebanyak 20.000 jemaah. Sehingga, total kuota tahun ini, 241.000 jemaah, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.
Untuk jemaah haji reguler, lokasi Mina yang tersedia hanya sekitar 172.000 M2 sehingga setiap jemaah hanya mendapat lokasi seluar 80 cm2.
Pria yaang akrab disapa Buya Anwar ini mengungkapkan bahwa tidak ada kritik substansial kritik darinya. Menurut Buya, kritik-kritik negatif yang beredar di media juga sangat tidak semestinya.
Baca juga: Viral Jenazah Haji Terlantar di Pinggir Jalan Mina, Kemenag Pastikan Bukan Jemaah Indonesia
“Kritik-kritik tersebut seharusnya juga menggunakan matematika sebagai alat analisis. Ruang yang ada terbatas, sementara jumlah jemaah ditambah. Tentu porsi bagi masing-masing jamaah mengecil,” katanya menghadiri pertemuan delegasi Amirul Haj 1445 H/2024 M di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta, Senin (22/7/2024)
Dikatakan Buya Anwar, penyelenggaraan ibadah haji tidak hanya menjadi tanggung-jawab Kementerian Agama, tapi juga Pemerintah Saudi.
Untuk itu, Buya Anwar memberi saran agar Menag mengusulkan kepada pihak Arab Saudi untuk menambah ruang vertikal di Mina untuk menghindari kepadatan. Sebab, menambah ruang horizontal sudah sulit dilakukan.
![Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan apabila pemilu bisa terlaksana dengan jujur dan adil, apapun hasilnya harus didukung dan tidak ada hak rakyat untuk menolaknya. Akan tetapi, apabila Pemilu tidak berlaku jujur dan adil, maka hak rakyat untuk mempertanyakan itu.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/anwar-abbas-mengatakan-apabila-pemilu-bisa-terlaksana-dengan-jujur-dan-adil.jpg)
Tampak hadir, Menag Yaqut Cholil Qoumas selaku Amirul Haj, Habib Sayyid Muhammad Hilal al Aidid selaku Naib Amirul Haj bersama Buya Anwar, serta para anggota Amirul Haj, antara lain: Habib Ali Hasan Bahar, Setiaji, Andie Megantara, Muhammad Aqil Irham, Reza Ahmad Zahid, Budi K Kresna, Ahmad Fahrurrozi, Alissa Wahid, Ariati Dina Puspita, serta tim secretariat Amirul Haj Mariana Hasbie dan M Aziz Hakim.
Hadir juga, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latied, para Staf Khusus, Staf Ahli, Tenaga Ahli Menteri Agama, Pejabat Eselon II dan III Kementerian Agama RI.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada para Naib dan anggota Amirul Haj.
“Terima kasih atas kerja kerasnya membantu kita semua memberikan layanan kepada jamaah haji Indonesia dan memastikan bahwa layanan yang diterima oleh para jamaah haji Indonesia itu sesuai dengan apa yang direncanakan,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief.
“Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Amirul Haj, Naib Amirul Haj, dan seluruh anggota, atas dedikasinya dan dukungannya terhadap penyelenggaraan Haji 1445 H/2024 M,” sebutnya.
Kepadatan Mina Selalu Jadi Isu, Mungkinkah Dibikin Bertingkat?
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan selalu membicarakan isu kepadatan di Mina kepada pihak Arab Saudi.
Dalam setiap kesempatan bertemu Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Tawfiq bin Fauzan Al-Rabiah, Menag Yaqut selalu menyelipkan kondisi Mina dalam bahasannya.
"Kalau setiap ada kesmepatan bertemu Menteri Haji Arab Tawfiq itu saya selalui sampaikan apakah mungkin kepadatan mina ini ada solusinya," kata Menag Yaqut ditemui Media Center Haji termasuk Tribunnews.com pada acara Malam Apresiasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Makkah, Rabu (19/6/2024) malam.
Menteri yang biasa disapa Gus Men ini juga meminta adanya solusi agar bisa menampung jemaah lebih banyak seperti tenda dibuat double deck atau bertingkat, mengingat memperluas Mina tak mungkin.
"Kalau space Mina tetap tapi jemaah terus bertambah, pasti akan terjadi kepadatan itu. Nah, bagaimana solusinya, apakah mungkin dibikin double deck," kata Gus Men.
Dulu, sempat ada solusi menempatkan jemaah di kawasan Mina Jadid.
Namun belakangan opsi Mina Jadid tak lagi dipakai.
"Sekarang Mina Jadid ini tak dipakai, karena dari hasil rapat dengan DPR beberapa waktu lalu memutuskan jemaah Indonesia tak lagi memakai Mina Jadid. Mabit itu ya di Mina," kata Gus Men lagi.
Gus Men mengatakan kini Mina Jadid kondisinya kosong.
"Memang sekarang ini setahu saya Mina Jadid sudah ada yang menempati," kata Gus Men.
Gus Men berulangkali mengatakan jika kapasitas di Mina tak ditambah sementara jemaah bertambah, cukup sulit memanajemennya.
Kondisi ini menyebabkan jemaah berdesakan.
"Problem ini tak hanya indonesia. Jemaah bedesakan dialami jemaah lain seluruh dunia," kata Yaqut.
Pihaknya yakin soal Mina ini sudah masuk perencanaan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Meski semua ini perlu riset.
"Harapannya ada solusi di Mina dan tentu itu perlu riset," kata Menag.
Menurutnya, kondisi kepadatan Mina selalu disampaikan pada jemaah haji.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.