Agar Ban Mobil Anda Tetap Aman dan Nyaman
Kondisi ban yang sehat, pastinya dapat menghindarkan kecelakaan kendaraan mobil di jalan akibat pecah ban
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi ban yang sehat, pastinya dapat menghindarkan kecelakaan kendaraan mobil di jalan akibat pecah ban. Lalu, bagaimana merawat ban agar tetap aman untuk dipakai?
Teknikal Servis Dunlop, Iwan Indrawan mengatakan, merawat ban sebenarnya sangat mudah dilakukan karena pengendara hanya perlu menjaga kondisi tekanan angin di dalam ban tersebut.
"Tekanan angin sangat penting, ini ibarat manusia sama darah. Kalau tinggi itu bahaya dan rendah pun itu berbahaya juga. Sehingga, idealnya untuk mobil pribadi itu tekanan anginnya 26-35 psi," kata Iwan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS), JIExpo, Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (25/9/2014).
Agar kondisi angin berada diangka tersebut, maka Iwan menganjurkan pengendara mobil melakukan pengecakan ban di bengkel dua minggu sekali. Sebab, di periode tersebut tidak menutup kemungkinan angin akan berkurang 2 sampai 3 psi.
"Ini tergantung frekuensi pemakaiannya. Tapi kan, ban itu tidak 100 persen kedap udara, makanya perlu pengecekan teratur," kata Iwan.
Lebih jauh Iwan mengatakan, dari hasil survei yang telah dilakukan tekanan angin yang seusai membuat mobil terhindar dari pecah ban saat dikendaraain. "Selain itu pun, perlu dilakukan pengecakan di ban, apa ada benda tajam dan sudah mulai tipis apa belum, jangan sampai sudah kelihatan kawatnya belum diganti," tuturnya.
Iwan pun menganjurkan, para pengendara perlu mengganti ban mobilnya setelah melakukan perjalanan sebanyak 60 ribu sampai 70 ribu kilo meter. Sebab, ban yang sudah dipakai sejauh itu membuat daya cengkramnya ke aspal akan berkurang dan daya membuang airnya juga melemah.
"Kalau sudah begitu, pastinya sudah tidak safety (aman) lagi. Karena sudah licin," cetusnya.