Calon Haji Curhat ke Menteri Agama
Menteri Agama (Menag) menumpahkan uneg-unegnya, curhat masalah selama berada di Pemondokan haji.
Editor: Anita K Wardhani
"Serasa mimpi ada bapak menteri ya," kata salah seorang jamaah calon haji perempuan di rumah nomor 1117 Bahudman, Mekkah saat bertemu langsung Menag, Selasa (9/10/2010) waktu Arab Saudi atau Rabu (10/11/2010) pagi Waktu Indonesia Barat.
Suryadharma tersenyum mendengar celetukan jamaah yang berasal dari Pandeglang Banten tersebut. Sementara jamaah lainnya dan para pejabat yang menyertai Suryadhamar antara lain Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Slamet Riyanto, anggota DPR Dimyati Natakusumah dan istrinya yang juga anggota DPR Irna Narulita tertawa.
Suryadharma pun melakukan dialog dengan jamaah. Ia menanyakan apakah jamaah sehat dan bagaimana kondisi pemondokan.
"Sering nggak ke Masjidil Haram? Jalan kaki atau naik mobil?" tanya Suryadharma. Jamaah pun menjawab ke Masjidil Haram dengan berjalan kaki karena tidak terlalu jauh dan bisa ditempuh dalam waktu 15-20 menit.
"Mobilnya nggak ada Pak," jawab jamaah. Menag tidak percaya bila tidak ada mobil yang mengangkut jamaah dari kawasan Bahudman itu ke Masjidil Haram.
"Mobil ada Pak, duitnya yang nggak ada Pak Menteri," jawab seorang ibu warga Pandeglang itu yang langsung disambut tawa ger-geran.
Kepada Menag pun, jamaah lantas mengeluhkan fasilitas air minum yang sering kosong. Menag menyarankan pada jamaah agar berkoordinasi dengan pengelola rumah. Tapi jamaah mengaku mengalami kesulitan soal bahasa.
Dalam pertemuan itu Menag juga menyerahkan bingkisan kepada jamaah. Bingkisan tersebut berasal dari Irna Narulita. "Ini dari ibu," kata Menag. Jamaah yang merupakan tetangga Irna di Pandeglang itu pun sangat senang dikunjungi anggota DPR itu.
Menag lantas mendoakan agar jamaah bisa menjadi haji mabrur.Ia kemudian melanjutkan mengunjungi seorang jamaah yang tengah sakit asma. Kepada teman si sakit, Menag berpesan agar tidak merokok di dalam kamar.
Usai menjenguk jamaah sakit, Menag turun dari lantai enam itu lewat tangga dengan alasan agar bisa melihat kondisi setiap lantai pemondokan.
"Alhamdulillah jamaah puas. Hanya masalah air memang harus diperhatikan karena kalau kurang minum kesehatan jamaah bisa terganggu," ujar Suryadharma Ali.
Dari pemondokan 1117, Menag meninjau pemondokan 1102 yang disebut-sebut sebagai pemondokan terburuk. Menag mengakhiri kunjungan dengan menemui KH Maimun Zubair, Pengasuh pondok pesantren Sarang, Rembang yang juga menjadi sesepuh PPP. Pertemuan yang selesai sekitar pukul 23.00 waktu Arab Saudi itu lantas ditutup dengan doa bersama untuk bangsa.(iin/mch madinah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.