Kutulis Namanya di Bukit Cinta...Semoga Berjodoh
Menuliskan nama pasangan dengan harapan kelak berjodoh kerap dilakukan di Jabal Rahmah.
Editor: Anita K Wardhani
Perempuan bercadar itu menuliskan sebuah nama, di atas batu di Jabal Rahmah, Arafah. Ia tidak peduli meski diingatkan tidak boleh mencoret-coret batu. Di batu tempat perempuan itu menulis, sudah penuh tertera nama-nama lainnya termasuk nama Tono, Shobirin dan nama orang Indonesia lainnya.
Aksi corat-coret tidak hanya dilakukan perempuan bercadar itu sendirian. Beberapa orang lainnya juga melakukan aktivitas yang sama.
Jabal Rahmah atau juga disebut Bukit Cinta merupakan bukit kecil yang menyembul di Padang Arafah. Tingginya sekitar 30 meter. Ia berbeda dengan bukit lainnya karena ada tugu putih di puncaknya.
Di bukit inilah Nabi Adam dan Hawa bertemu untuk pertama kalinya setelah terpisah 100 tahun sejak keluar dari surga. Pertemuan itu diriwayatkan diikuti munculnya cahaya terang matahari dan membebaskan bumi dari kegelapan.
Karena menjadi tempat bersejarah pertemuan nenek moyang manusia itu, maka Jabal Rahmah pun diyakini menjadi tempat makbul berdoa khususnya doa untuk mendapatkan jodoh. Maka para jamaah calon haji yang mendatangi Arafah, tempat wukuf, tidak lupa menziarahi Jabal Rahmah dan berdoa di puncaknya.
Berdoa sebenarnya cukup dilakukan secara lisan. Namun banyak jamaah yang tidak puas dengan doa `sederhana` tersebut. Mereka pun melakukan berbagai gaya agar merasa afdhol dalam berdoa, salah satunya ya dengan menuliskan nama orang yang mencari jodoh atau orang yang ingin dijadikan jodohnya di batu-batu Jabal Rahmah.
"Kutuliskan namanya di batu di Jabal Rahmah agar dia bisa menjadi jodohku," kata seorang jamaah pria dari Jawa Tengah malu-malu.
Jamaah itu mengaku tidak tahu kalau menuliskan nama di batu-batu di Jabal Rahmah dilarang. Ia hanya mengikuti tingkah jamaah lainnya dan agar merasa `mantap` doanya bisa dikabulkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.