Usai Wukuf Aminah Peluk Suaminya dan Tidur Selamanya
Haji Abdul Adhim dipeluk erat Emar Siti Aminah Binti Saleh. Istrinya itu seolah tak ingin berpisah. Dia pamit sebelum meninggal.
Editor: Anita K Wardhani
Tapi maut ternyata memisahkan mereka di padang pembebasan tersebut. Saat wukuf, Aminah yang sudah 5 tahun sakit jantung mengeluh sesak nafas. Kepada sang suami, jamaah dari Kloter 47 Surabaya itu meminta dikipasi. Saat wukuf itu, siang memang sangat terik. Meski setiap tenda dipasangani AC, namun gerah tetap terasa terlebih satu tenda diisilebih dari 30 jamaah.
"Tadi ia sempat bertanya kalau saya mati apa bisa dibawa pulang naik pesawat ke Indonesia. Saya jawab jangan ngomong begitu, kamu harus sehat agar kita bisa pulang bersama-sama," kata Abdul.
Saat wukuf, Abdul pun memanjatkan doa agar sang istri tercinta diberikan kesembuhan. Saat khutbah wukuf masih berlangsung, Aminah tiba-tiba memeluk sang suami dan berkata ingin tidur dulu.
"Dia pamitan mau tidur, tapi ternyata kemudian sudah tidak bernafas lagi," kata pria asal Kampung Karang Pulo, Situbondo itu sedih.
Menurut Ketua Kloter 47 Surabaya Ali Tajab, Aminah meninggal pukul 12.30 waktu Arab Saudi, Senin (15/11/2010) saat khutbah wukuf masih berlangsung. "Kata dokter beliau punya riwayat sakit jantung dan magh," kata Ali.
Menteri Agama yang juga amirul haj Suryadharma Ali sempat melayat jenazah.
Aminah merupakan orang keenam yang meninggal di padang Arafah. Berdasar data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), total jamaah yang meninggal di tanah suci ada 115 orang. Keenam jamaah wafat di Arafah dengan penyebab persoalan sirkulasi pernafasan.
Sebelum Aminah, jamaah yang wafat adalah Samina binti Enjo jamaah asal jember kloter 57 embarkasi Surabaya, Milasih binti Tasmat Slamet jamaah asal kloter 43 JKG, Kasiah Sukarni alamat Desa Ngampel Tulungagung kloter kloter 70 embarkasi Surabaya, Maulutin binti Masnuch usia 72 tahun jamaah asal kloter 21 embarkasi Surabaya dan Lalu Muhammad Isqil bin H Thayyeb jamaah asal Balangnipa Ujungpandang, kloter 39 UPG.
Kepala Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dr Arnita Hasibuan mengatakan ada 90 jamaah haji Indonesia yang dibawa ke BPHI.
Jumlah tersebut masih ditambah lagi jumlah jamaah yang rawat jalan. "Kalau jamaah dirujuk lebih 20-an orang tapi saya belum sweeping ke rumah sakit," ujarnya.
Menurutnya para jamaah yang dirujuk mayoritas di dua rs yang ada di Namira dan Jabal Rahmah.
Setelah wukuf di Arafah, jamaah melanjutkan dengan mabit atau bermalam di Muzdalifah. Di Muzdalifah, jamaah mencari kerikil batu untuk melontar jumroh.
Setelah mabit di Muzdalifah, jamaah bisa memilih thawaf ifadhah di Masjidil Haram atau langsung ke Mina untuk melontar jumroh aqobah. Hingga Selasa (16/11/2010), jamaah masih berada di Mina.(MCH)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.