Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelombang unjuk rasa menuntut reformasi Pemilu kian memanas di Malaysia. PAS (Parti Islam se-Malaysia) mengklaim tidak kurang 100 pemimpin dan anggotanya yang ditangkap pada aksi unjuk rasa di Kualalumpur, Sabtu (9/8/2011).

Mereka yang ditangkap oleh aparat termasuk presidennya, yakni Datuk Seri Abdul Hadi Awang dan wakilnya Mohamad Sabu dan dua wakil presiden partai itu - Datuk Mahfuz Omar dan Salahuddin Ayub.

Tim Pengacara PAS Harakahdaily, mencatat sejauh ini 300 pengunjuk rasa yang ditangkap oleh polisi hingga sore ini.

Dilansir dari Malaysiakini, statistik resmi dari polisi hingga pukul 3.30 petang waktu setempat menunjukkan 924 orang telah ditangkap. Dari jumlah itu 49 adalah wanita yang ikut ditangkap.

Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dan Sastrawan Negara Datuk A Samad Said ikut memimpin aksi ini.

Selain mereka, turut menjadi korban adalah anggota parlemen Khalid Samad saat polisi mengusir pengunjukrasa dengan gas air mata.

Menurut Wakil Presiden PKR Nurul Izzah Anwar polisi berulang-kali melepaskan tembakan langsung ke arah orang banyak hingga menyebabkan banyak yang cedera.

"Seorang pengawal pribadi Anwar luka di bagian pipinya sepanjang empat inci mankala pemimpin oposisi, yaitu ayah saya juga cedera. Adik saya juga ditahan dan dibawa ke truk FRU," kata putri Tokoh Opsisi Anwar Ibrahim ini.

Diberitakan puluhan ribu warga pro reformasi turun ke jalan hari ini dan tetap bertahan meski disemprot dengan gas air mata