TRIBUNNEWS.COM - Kapten Kapal Costa Concordia, Francesco Schettino, dinilai tidak bertanggung jawab terhadap ribuan nyawa penumpang yang ikut tenggelam bersama dengan kapal Costa Concordia, di sekitar Pulau Isola del Giglio, Italia, Sabtu (14/1/2012).

Menurut petugas pejaga pantai Italia, Fransesco, lebih memilih menyelamatkan dirinya dengan menumpangi sekoci, ketimbang memastikan empat ribu penumpang Kapal Costa Concordia, selamat dari bencana.

Parahnya lagi, Fransesco sempat menolak usulan salah satu petugas penjaga pantai, yaitu kembali ke atas kapal, dan memimpin proses evakuasi disana.

Karamnya kapal Costa Concordia, juga tidak terlepas dari kesalahannya sendiri. Dalam pernyataan resminya Costa Crociere, pihak pengelola Costa Concordia, mengatakan Francesco berlayar terlalu dekat dengan daratan dan mengabaikan prosedur penyelamatan darurat.

"Kapal itu terlalu dekat dengan pantai, dan kebijakan yang ia (Fransesco) lakukan, ketika kapal dalam keadaan darurat, tidak mengikuti standar dasar yang sudah ditetapkan oleh pihak perusahaan," ucap pernyataan perusahaan tersebut.

Pernyataan pihak perusahaan, nampaknya diperkuat oleh apa yang disampaikan Menteri Pertahanan Italia, Giampaolo Di Paola. Setelah mengkaji beberapa fakta di lapangan, pihaknya mendapatkan kesimpulan sementara, bahwa kecelakaan lebih disebabkan oleh faktor kesalahan manusia, daripada faktor teknis atau alam.

"Dalam perkiraan saya ada kesalahan manusia yang serius, yang memiliki konsekuensi yang tragis," katanya dalam tayangan televisi Italia, RAI.

Seperti diberitakan sebelumnya, setidaknya 6 orang tewas, dan 14 orang masih hilang, ketika kapal Costa Concordia tenggelam setelah menabrak karang di dekat Pulau Isola del Giglio, Italia, Sabtu (14/1/2012).

Kapal pesiar itu, membawa setidaknya, 4.229 penumpang ketika tenggelam.

Hingga kini jumlah pasti korban tewas masih simpang siur, karena pihak otoritas setempat belum mengeluarkan informasi resmi.