KNRP Kirim Misi Kemanusiaan ke Gaza
Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Rabu memberangkatkan rombongan relawan kemanusiaan menuju Jalur Gaza
Penulis: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, CAIRO--Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Rabu (28/11/2012) dini hari memberangkatkan rombongan relawan kemanusiaan menuju Jalur Gaza, Palestina. Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua Umum KNRP Suripto.
Suripto menjelaskan, dalam rombongan KNRP terdapat sejumlah lembaga kemanusiaan yang selama ini mengumpulkan bantuan untuk masyarakat Palestina. Di antaranya PKPU, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Dompet Dhuafa, Adara, serta Spirit of Aqsho.
Menurut Suripto, sumbangan masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui lembaga-lembaga tersebut, termasuk penggalangan dana yang dilakukan KNRP di berbagai daerah melalui konser kemanusiaan dan aksi damai menentang agresi Israel, akan diserahkan secara langsung kepada masyarakat Palestina di Gaza oleh lembaga-lembaga tersebut.
Sumbangan itu sendiri disalurkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Gaza, yakni makanan, pakaian, obat-obatan, peralatan medis, perlengkapan anak-anak dan kaum wanita, serta alat-alat pendidikan.
Lebih lanjut Suripto menerangkan, selain menyakurkan sumbangan, tujuan relawan KNRP datang langsung ke Gaza adalah untuk melihat dari dekat kondisi masyarakat Palestina paska serangan enam hari penjajah Israel terhadap pemukiman masyarakat sipil di Gaza.
"Selain menyalurkan sumbangan secara langsung, kami juga ingin melihat kondisi masyarakat Gaza paska serangan enam hari tentara pendudukan Israel," kata Suripto.
"Hasil pengamatan langsung tersebut nantinya akan dijadikan pertimbangan untuk menyalurkan bantuan berikutnya. Kita akan mendata kebutuhan apa saja yang paling mendesak untuk warga Gaza," imbuh Suripto.
Menurut rencana rombongan KNRP akan memasuki Gaza pada Kamis (29/11) pagi. Rombongan akan masuk dari pintu Rafah, yang berbatasan dengan wilayah Mesir.
Sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Palestina beberapa waktu lalu, Israel tidak boleh menghalangi-halangi pergerakan manusia dan barang melalui pintu perbatasan di Rafah. Karena itu pintu Rafah saat ini dijadikan pintu masuk untuk bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Gaza.