Kalau Menyesal Bikin Tato, Kenapa Tidak Dipikirkan Sebelumnya?
Selama ini banyak diberitakan di berbagai media kalau Yakuza - mafia Jepang - memiliki tato yang
Editor: Widiyabuana Slay
![Kalau Menyesal Bikin Tato, Kenapa Tidak Dipikirkan Sebelumnya?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hiroshi-aimoto_ok_896.jpg)
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Selama ini banyak diberitakan di berbagai media kalau Yakuza - mafia Jepang - memiliki tato yang seragam untuk setiap kelompok (kumi). Menurut seorang seniman pembuat tato terkenal Jepang ternyata pendapat tersebut salah besar.
Demikian ungkap seniman pembuat tato terkenal Jepang Horiyoshi III alias Yoshihito Nakano, kelahiran kota Shimada, Shizuoka, 9 Maret 1946, yang pernah menjadi anggota Yakuza satu setengah tahun pada saat usia sekitar 20 tahun di Shizuoka, saat diwawancarai khusus Tribunnews.com, Senin(29/4/2013), di galerinya.
"Ngawur itu sama sekali tidak benar. Saya minta supaya ini ditulis ditekankan dengan baik, bahwa tidak ada seragam tato, tidak ada motif tato yang sama untuk sebuah kelompok yakuza di Jepang. Tetapi kalau mafia di Amerika Serikat ya mungkin saja demikian mereka memiliki tato mirip satu sama lain. Tetapi tidak di Jepang. Lha, kalau sama, nanti kalau dia keluar dari kelompoknya mau masuk kelompok lain bagaimana?" demikian kata Horiyoshi sambil tersenyum.
Jadi sebuah kelompok Yakuza di Jepang apabila banyak anggotanya bertato, mereka memiliki tato dengan motif masing-masing sesuai selera masing-masing. Namun bisa saja ada yang meminta di tato dengan nama kelompoknya, mungkin dia ingin berbangga diri anggota kelompok tertentu, ungkapnya lagi.
Tetapi yang jelas tidak ada seragam tato di Jepang. Masing-masing di tato dengan keinginan masing-masing. lain lagi kalau Kumicho (kepala kelompok) yang gila tato mungkin menginstruksikan bawahannya untuk memiliki motif tato yang sama bagi semuanya, "Rasanya tidak ada Kumicho demikian, aneh kalau menyuruh semua anggotanya dengan tato yang sama, karena tato itu untuk sebuah kesenangan dan keindahan pribadi, makanya ada di badannya sendiri. Kalau sudah atas perintah orang lain, dengan motif sama, rasanya kok aneh ya."
Tato adalah barang yang tidak bisa hilang akan ada terus sampai orang itu meninggal dunia. Jadi kalau dilakukan sesadarnya oleh orang yang bersangkutan, lalu dia menganggap menyesal dan sebagainya, rasanya agak aneh, "Mengapa ditato kalau begitu? Ya jangan tato dong dulu sebelum di tato kalau punya keraguan seperti itu apalagi sampai menyesalkan dirinya karena bertato."
Dirinya sendiri tidak pernah menyesal apa pun mengenai tato yang dilakukan pada dirinya. Tato pada Horiyoshi yang dilakukan oleh orang lain, bukan hanya pada seluruh tubuhnya, bahkan sampai sebagian leher bawah, dan lebih menarik lagi, tato dilakukan di kepalanya, meskipun kepalanya masih ada banyak rambutnya, sehingga rambutnya menutupi tato yang ada di kepalanya.
Tak ada artinya dong sensei kalau tato tak kelihatan, tertutup rambut? Tanya Tribunnews.com kepadanya.
Horiyoshi pun menanggapi sambil tersenyum, "Kita harus bedakan antara tato dengan irezumi." Bahasa Jepang tato memang Irezumi, tetapi Horiyoshi menganggap beda antara tato dan Irezumi.
Kalau tato adalah sesuatu yang untuk diperlihatkan sehingga menjadi fashion di masa depan. Tetapi kalau Irezumi, yang dilakukan oleh orang Jepang justru bukan untuk hal yang diperlihatkan.
"Jadi Irezumi itu hanya untuk waktu tertentu saja ya silakan. Misalnya saat mandi (furo) di tempat umum ya silakan saja. Lagian tak mungkin mandi pakai pakaian bukan? Jadi bukan untuk khusus diperlihatkan. Kalau kelihatan, sedikit-sedikit terlihat, justru itu kan bagus menarik, menjadikan orang lain bahkan semakin ingin tahu bukan? Itulah Irezumi, sesuatu sangat pribadi untuk kepuasan kita sendiri, bukan untuk jadi barang tontotan. Sebaliknya tato ya untuk diperlihatkan memang kepada banyak orang."
Itu pulalah Yakuza memiliki irezumi karena memang pada pokoknya bukan untuk diperlihatkan. Tetapi pada suatu waktu tertentu untuk hal tertentu mungkin irezumi itu menjadi hal yang sangat ampuh sehingga orang bisa kaget, seperti pada film-film samurai yang kita lihat di bioskop. Saat orang hebat (misal Samurai atau kesatria) ber irezumi mau berperang dengan menggunakan pedang (katana), entah disengaja diperlihatkan atau tak sengaja, irezuminya kelihatan, lalu pihak lawan akan menciut hatinya, ketakutan, karena dianggap bukan orang sembarangan.
Demikian pula Yakuza menggunakan irezumi di waktu lalu salah satu membuat orang umum sungkan. Tetapi saat ini tidak sedikit orang ber - irezumi untuk menakutkan orang lain, "Hal itu jelas sudah salah kaprah, kalau demikian itu tato namanya, kurang elegan lagi karena memang untuk diperlihatkan kepada orang lain."
Rupanya dunia tato dan yakuza semakin menarik saja dengan segala pengalaman yang dimiliki oleh sensei terkenal ini, yang merasa senang dan bahagia apabila orang yang dilayaninya bahagia serta senang dengan hasil yang dilakukannya. Namun di lain hal, sensei ini juga harus sering melakukan proses cuci darah saat ini karena ginjalnya kurang baik, sehingga sehari dia harus istirahat sedikitnya 8 jam di rumahnya, paparnya mengakhiri wawancara.
Info lengkap Yakuza silakan baca www.yakuza.in