Benarkah Tato Bisa Menimbukan Penyakit? Ini Jawabannya!
Saat di-tato (irezumi) memang sakit. Bahkan ada artis tato yang mengatakan dari 100 orang yang di-tato
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Saat di-tato (irezumi) memang sakit. Bahkan ada artis tato yang mengatakan dari 100 orang yang di-tato, hanya 20 orang saja yang bisa bertahan terhadap sakitnya. benarkah demikian dan benarkah di tato malah menimbulkan penyakit?
Coba kita dengarkan komentar artis tato terkenal Jepang Horiyoshi III alias Yoshihito Nakano, 67, yang pernah menjadi tukang las di galangan kapal di Shizuoka lulus SMP usia 17 tahun, saat diwawancarai khusus Tribunnews.com, Senin(29/4/2013) di galerinya.
"Di tato memang sakit, tetapi itu tergantung kepada masing-masing manusia dan rasanya orang yang mau di tato sudah sadar sepenuhnya akan hal itu. Tinggal dia mau menahan diri, mau menyelesaikan tatonya dengan baik sesuai tujuan semulanya atau tidak. Tak ada kaitan 100 yang di-tato hanya 20 yang bertahan. Tidak benar itu," tegasnya.
Bahkan tambahnya, 100 orang di tato pasti 100 orang bisa bertahan selesai di tato, "Kalau tidak demikian sudah sejak lama orang tak mau di tato dong," paparnya sambil tersenyum.
Artis tato yang sangat terkenal di Jepang ini, saat diwawancarai Tribunnews.com memang menerima beberapa kali telepon pesanan mau di-tato, tetapi tidak dari orang Jepang melainkan dari orang asing. Akibatnya dengan bahasa Inggris terpatah bercampur Jepang dia terpaksa harus melayani calon customernya itu pula.
Horiyoshi akan melakukan penampilan di muka umum di Harajuku, Tokyo tanggal 16 Oktober 2013, "Datang ya ke sana, ajak teman-teman Indonesia datang ke sana ya," paparnya artis yang memiliki dua apprentice saat ini. Satu anaknya sendiri, satu satunya putranya, Kazuyoshi Nakano yang sering membantu dan mengamati ayahnya bekerja saat men tato customernya. Satu apprentice lagi adalah kelahiran Jerman, Alex Kofuu Reinke, "Mereka melakukan irezumi sendiri sampai saat ini," ungkapnya.
Kazuyoshi (27) yang juga ada saat wawancara Tribunnews.com, mengatakan masih harus banyak lagi belajar, "Saya baru empat tahun melakukan pekerjaan tato," paparnya. Ayahnya sendiri menyerahkan kebebasan kepada putranya itu, "Kalau dia senang tato ya silakan, saya hanya berpesan lakukan apa yang kamu sukai, itu yang terbaik, dan lakukan pula hal yang kamu sukai itu dengan sempurna jangan tanggung-tanggung," tekannya.
Di waktu lalu, Horiyoshi pun pernah membuat berbagai karya khusus untuk dijual guna mengumpulkan dana yang akan disumbangkan bagi korban gempa bumi bencana alam 11 Maret 2011 lalu.
Saat ini pesanan pelanggan yang mau di tato oleh nya, kalau dari luar negeri sebaiknya dua bulan sebelumnya karena kesibukan dan kesehatannya yang dianggapnya tidak memungkinkan lagi pegang banyak customer saat ini.
"Jadi kalau dari luar negeri mau di-tato oleh sata di sini (Jepang) biasanya di booking kan dua bulan sebelumnya."
Pemberian tato menurutnya juga tidak memberikan penyakit. Namun hal itu juga tergantung kekuatan tubuh seseorang. Kalau badan tidak enak apalagi sedang sakit di tato tentu kurang baik, tekannya.
"Jadi kalau ada yang bilang di tato malah ginjal jadi rusak atau menimbulkan berbagai penyakit itu jelas tidaklah benar sepenuhnya. Semua itu tergantung kondisi fisik tubuh kita. Kalau kita sehat barulah silakan di tato dan itu pun jangan setiap hari. Maksimal hanya dua kali seminggu dengan jarak agak renggang.
Karena itu tidak heran apabila ada yang ditato seluruh bagian badan bisa sampai lama berbulan-bulan, karena memang makan waktu tak bisa sekaligus semua, sedikit-sedikit per bagian bagian setiap kali di tato," jelasnya lagi.
Horiyoshi juga menerbitkan beberapa bukunya yang kini banyak menjadi acuan banyak artis tato dunia karena karyanya yang baik, "Saya mendesain sendiri. Tetapi pelanggan memang kita tanya mau tato yang bagaimana, lalu saya perlihatan beberapa desain saya, lalu dipilih dan barulah dikerjakan. Jadi tidak ambil dari desain orang lain, semua karya saya sendiri."
Anaknya, Kazuyoshi, juga mengakui dalam melakukan pekerjaan tato kepada customernya juga menggunakan desain ayahnya sendiri.
Satu keluarga Horiyoshi bertato, termasuk isterinya, Mayumi Nakano yang dipercayakan memegang Museum Tattoo di Hiranuma, Nishiku, Yokohama. Menurut Horiyoshi, semua tato di berbagai negara sama semua, "Mereka punya karakter dan ciri sendiri tidak bisa dibandingkan satu sama lain," ungkapnya lagi merendah.
Info lengkap Yakuza silakan baca di www.yakuza.in