Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demam "Royal Baby" Bisa Genjot Ekonomi Inggris Sampai Rp 3,7 Triliun

Para analis ekonomi memprediksikan demam "Royal Baby" dapat memberi dampak positif bagi perekonomian Inggris.

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Demam
Kevork Djansezian/Getty Images/AFP

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM - Para analis ekonomi memprediksikan demam "Royal Baby" dapat memberi dampak positif bagi perekonomian Inggris.

Menurut prediksi Centre for Retail Research, seperti yang diberitakan The Washington Times, Selasa (22/7/2013), demam "Royal Baby" dapat menyumbangkan pemasukan tambahan untuk perekonomian Inggris sekitar 372 juta dolar AS atau Rp 3,7 triliun.

Angka tersebut berasal dari beberapa sektor, yaitu makanan dan minuman sebesar 133 juta dolar AS, sementara sisanya diperoleh dari penjualan retail dan memorabilia senilai 239 juta dolar AS.

"Makin banyak orang yang tertarik dengan kehidupan keluarga kerajaan,  dan itu akan mendorong perekonomian dalam cara yang beragama. Sangat membantu sekali," ujar Patrick Nicholls, seorang pengamat ekonomi dari London.

"'Kate Effect' sudah terlebih dahulu memengaruhi dunia fashion dengan pakaian pilihannya yang langsung laku terjual di pasaran,"ujar Joshua Bamfield, Direktur Centre for Retail Research.

Joshua menuturkan tren ini akan terus berlanjut seiring masa kembang bayi. Konsumen akan mencoba membeli segala sesuatu yang digunakan pewaris baru tahta kerajaan Inggris itu.  

Berita Rekomendasi

Kate Middleton (31), melahirkan putranya dengan berat sekitar 3,9 kg, pada pukul 16.24 waktu London di Rumah Sakit St Mary di Paddington, London Barat, Senin Sore.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas