Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MSF Laporkan Warga Sipil Jadi Korban Kekerasan di Republik Afrika Tengah

Organisasi kemanusiaan medis Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Batas (MSF) melaporkan warga sipil

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in MSF Laporkan Warga Sipil Jadi Korban Kekerasan di Republik Afrika Tengah
Médecins Sans Frontières
Peta Republik Afrika Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi kemanusiaan medis Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Batas (MSF) melaporkan warga sipil menjadi sasaran dalam gelombang kekerasan baru yang terjadi di Bouca, 325 kilometer di sebelah utara Bangui, Republik Afrika Tengah (Central African Republic/CAR). Demikian informasi yang diterima Tribunnews.com dari MSF, Kamis (12/9/2013).

MSF merawat 26 orang yang cedera akibat senjata tajam dan senjata api, termasuk delapan perempuan dan enam anak. Gelombang kekerasan baru ini, yang terjadi di daerah Bouca dan Bossangoa, menambah derita warga sipil yang sudah menghadapi konflik selama berbulan-bulan dan berkali-kali terpaksa meninggalkan rumah mereka. Proyek MSF di Bossangoa, Batangafo dan Paoua telah mendapati kenaikan jumlah pasien di fasilitas kesehatan dikarenakan cedera akibat kekerasan dalam satu bulan terakhir.

Pertikaian terjadi di Bouca sekitar pukul enam pagi pada hari Senin ketika beberapa laki-laki bersenjata yang mengaku pendukung presiden tersingkir François Bozizé, masuk ke desa. Mereka meninggalkan lokasi sebelum pasukan Séléka kembali. Sebanyak 26 orang yang terluka dirawat oleh tim MSF sementara lima orang harus dipindahkan ke rumah sakit di Batangafo karena dalam kondisi kritis. MSF sangat prihatin dengan tindakan menjadikan warga sipil sebagai sasaran dan tindak kekejaman yang dilakukan kedua pihak di Bouca (warga terbunuh dalam jumlah yang belum bisa dipastikan, eksekusi kilat, rumah-rumah dibakar). Organisasi medis MSF juga sangat mengkhawatirkan konsekuensi penggunaan retorika sektarian yang menghasut sejak pemberontakan Séléka pada bulan Maret, yang dapat menyulut lebih banyak kekerasan di negara ini.

“Kami sangat mengkhawatirkan peningkatan perkelahian dan kekerasan sebagai aksi balas dendam,” kata Sylvain Groulx, koordinator proyek MSF di CAR.

Warga dari daerah tetangga Bouca melarikan diri dari desa karena banyak rumah dibakar, sementara sekitar 300 orang mengungsi di sebuah halaman Katolik di kota. MSF berencana memulai klinik berjalan untuk memantau situasi dan warga yang bersembunyi di semak-semak. Saat ini, semakin banyak keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk bersembunyi di balik semak-semak padahal ini adalah masa di mana orang sangat rentan terkena malaria.

Di kota terdekat Bossangoa, tim MSF khawatir telah menerima lebih dari dua puluh lima korban luka senjata tajam senjata api dalam dua minggu terakhir. Peningkatan kekerasan sektarian mendadak ini telah meningkatkan atmosfir ketakutan di antara warga, ribuan orang meninggalkan kota untuk mencari perlindungan. Organisasi MSF juga mengkhawatirkan serangan yang dilaporkan terjadi terhadap pekerja kesehatan dan mengecam keras pembunuhan tidak berkeperikemanusiaan terhadap dua pekerja kemanusiaan dari ACTED Sabtu lalu di Bossangoa.

“MSF mengecam tindak kekerasan mengerikan terhadap warga, dan mengimbau semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk menghormati keamanan pihak yang tidak ambil bagian dalam pertempuran atau non-kombatan serta pekerja kesehatan dan kemanusiaan,” kata Groulx.

Berita Rekomendasi

Untuk saat ini, MSF mempertahankan aktivitas medis di seluruh negeri, aktivitas yang sudah dimulai sebelum kudeta di bulan Maret dan aktivitas yang baru dijalankan untuk merespons kebutuhan akut para penduduk yang terkena dampak akibat kehilangan tempat tinggal, tingkat malaria yang tinggi, terhentinya dan tidak adanya sistem kesehatan masyarakat di negara ini. MSF menjalankan tujuh proyek reguler di CAR dan an telah memulai proyek darurat di empat lokasi lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas