Protes, JAL Merasa Jadi Anak Tiri di Bandara Haneda
President Japan Airlines (JAL), Yoshiharu Ueki, Jumat (4/10/2013) melakukan protes keras kepada Kementerian
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo Jepang
TRIBUNNEWS.COM - President Japan Airlines (JAL), Yoshiharu Ueki, Jumat (4/10/2013) melakukan protes keras kepada Kementerian Transportasi Jepang karena jumlah slot penerbangan JAL di Bandara Haneda lebih sedikit dibandingkan penerbangan All Nippon Airlines (ANA).
"Saya kaget sekali mengapa JAL hanya diberikan slot 5 dan penerbangan ANA dapat slot 11 buah di Bandara Haneda?" kata Ueki kepada pers yang diliput Tribunnews.com, dengan nada bertanya.
Ueki merasa keputusan Bandara memberikan sedikit slot penerbangan kepada JAL benar-benar tidak dimengerti olehnya, sangat berbeda dengan jumlah slot yang diberikan kepada ANA. Padahal JAL sedang tahap perbaikan keuangan yang sudah jauh membaik saat ini.
Terhadap kementerian transportasi Jepang Ueki memperkirakan akibat slot yang sangat berbeda tersebut, JAL diperkirakan akan mengalami penurunan jumlah pemasukan sekitar 30 miliar yen nantinya pada penutupan buku 31 Maret tahun mendatang.
Bandara haneda tidak akan bisa mengoperasikan keputusan apabila tidak ada persetujuan dari kementerian transportasi Jepang. Karena itu banyak pengamat mengatakan sebenarnya ini kesalahan dari kementerian transportasi Jepang yang kurang bisa melakukan upaya adil kepada berbagai penerbangan di dalam negeri Jepang.
Pada akhirnya Ueki dengan tegas mengatakan bahwa keputusan ini jelas tidak proporsional terlalu memihak kepada perusahaan lain, di mana secara signifikan pasti akan mengganggu kepentingan nasional dan kenyamanan pengguna dengan pula akan mengganggu alokasi waktu penerbangan pada akhirnya.