Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Pakistan Kecam Penembakan Pesawat Tanpa Awak AS

Serangan pesawat tak berawak yang menyasar ektrimis yang mendiami di sebagian besar wilayah Pakistan

Editor: Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Selasa (22/10/2013), waktu setempat mendesak Amerika Serikat (AS) mengakhiri serangan pesawat tanpa awak di wilayah negaranya.

Sharif, yang akan bertemu Presiden AS, Barack Obama di hari Rabu, mengatakan serangan pesawat tak berawak yang menyasar ektrimis yang mendiami di sebagian besar wilayah Pakistan dekat dengan Afghanistan, merupakan pengganggu bagi hubungan kedua negara.

"Karena itu saya akan menekankan perlunya untuk mengakhiri serangan pesawat tak berawak itu," ujar Sharif dikutip dari Channelnewsasia.com.

Sharif mengatakan serangan pesawat tak berawak itu telah melanggar kedaulatan negaranya.

Kemarin organisasi masyarakat Amnesti Internasional, mendesak AS, menghentikan operasi militer pesawat tempur tanpa awak di wilayah Pakistan.

Mereka berpendapat, tidak ada pembeneran terhadap aksi tersebut, yang banyak merenggut nyawa warga sipil.

Berita Rekomendasi

Amnesti mengatakan, dua serangan pesawat tempur tak berawak AS, di barat laut Pakistan tahun lalu, salah satunya menewaskan seorang nenek berusia 68 tahun yang tengah berada di kebunnya untuk mengambil sayuran. Seperti dikutip dari Channelnewsasia.com, Kamis (22/10/2013).

AS telah melancarkan hampir 400 serangan pesawat tak berawak di daerah pedalaman Pakistan, sejak 2004, dan menewaskan antara 2.500 dan 3.600 orang.

Hal itu berdasarkan data yang dilansir oleh Biro Jurnalisme Investigasi yang berbasis di London, Inggris.

Washington berkilah cara itu sangat efektif dalam memerangi milisi Taliban dan al-Qaeda yang bersembunyi di wilayah pedalaman Pakistan, yang tak tersentuh hukum.

Tanpa transparansi, menurut Amnesti, maka akan sulit mengukur klaim AS bahwa serangan itu didasarkan pada data-data intelijen yang sahih. (channelnewsasia.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas