Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebanyak 79 Persen Warga Jepang Setuju Ajakan Nuclear Zero

Setelah mantan PM Jepang Junichiro Koizumi (71) yang pensiun dari dunia politik sejak 2008, melakukan jumpa pers

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Sebanyak 79 Persen Warga Jepang Setuju Ajakan Nuclear Zero
REPRO SANKEI/RICHARD SUSILO
Mantan PM Jepang, Junichiro Koizumi 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Setelah mantan PM Jepang Junichiro Koizumi (71) yang pensiun dari dunia politik sejak 2008, melakukan jumpa pers, Selasa (12/11/2013), masyarakat Jepang kini semakin mendukung ajakan Koizumi agar Nuclear Zero diterapkan di Jepang.

Berdasarkan hasil survei kepada masyarakat, Rabu (13/11/2013), 100 orang yang ditemui langsung TBS TV di tempat umum, hasilnya 79 responden atau sekitar 79 persen menyatakan mendukung Nuclear Zero agar Jepang menghapuskan penggunaan pembangkit listrik tenaga nuklir dan 21 orang menentangnya.

Jumpa pers Koizumi di Kisha Club kemarin (12/11/2013) yang diliput Tribunnews.com, dihadiri  sekitar 350 wartawan, penuh sesak ingin mendengarkan komentar Koizumi tersebut yang tampaknya masih memiliki karisma sebagai politisi handal di Jepang.

"Saatnya untuk segera mengumumkan Nuclear Zero sekarang juga dan PM Jepang punya kekuasaan dan bisa melakukan hal itu," tekannya.

Biar bagaimana pun kita tahu nantinya akan Nuclear Zero, "Ada baiknya sekarang juga diumumkan jangan tunggu nanti-nanti untuk Nuclear Zero tersebut," ungkapnya berulang.

Jepang, menurutnya, bisa hidup tanpa dukungan nuklir. Perekonomian Jepang bisa berjalan baik walaupun tanpa tenaga nuklir untuk pembangkit listriknya.

Berita Rekomendasi

Dalam wawancara dengan TV Asahi 24 Oktober 2013, PM Jepang Shinzo Abe, mengatakan tidak mungkin melakukan Nuclear Zero sekarang karena akan tidak bertanggungjawab. Banyak kerugiannya sedikitnya akan kehilangan 4 triliun yen Jepang bila dilakukan saat ini.

Menanggapi komentar Koizumi tersebut, Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan, "Apa yang penting bagi pemerintah Jepang sebenarnya ketersediaan energi yang stabil dan kebijakan energi yang bertanggungjawab."

Kazuo Ishikawa,  professor kebijakan energi dari  National Graduate Institute for Policy Studies hanya mengomentari, "Kebijakan Abe tak akan tergeser oleh komentar Koizumi, biarlah dia memutuskan sebagai PM Jepang."

Sedangkan Kazuhisa Kawakami,  professor politik di Meiji Gakuin University mengomentari, "Abe telah mengalihkan isu nuklir ke isu ekonomi. Biarlah internal partai liberal (LDP) mendiskusikan hal ini di dalamnya daripada kita ribut dengan menentangnya."

Para responden yang anti-Nuclear Zero dan menanggapi komentar Koizumi juga mengatakan, "Sebaiknya mantan PM apalagi sudah pensiun tak usah berkomentar deh, bikin bingung kita semua di masyarakat dan hal ini tidak baik."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas