Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI Baru Tahu Ada Penyadapan Setelah Snowden Buka Mulut

Pangilma TNI, Jendral Moeldoko menolak jika disebut intelijen Indonesia kecolongan atas penyadapan Australia terhadap Presiden

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in TNI Baru Tahu Ada Penyadapan Setelah Snowden Buka Mulut
net
ilustrasi penyadapan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pangilma TNI, Jendral Moeldoko menolak jika disebut intelijen Indonesia kecolongan atas penyadapan Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan sejumlah pejabat lainnya.

Dalam konfrensi perss yang digelar Panglima TNI di markas Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2013), Moeldoko menyampaikan penyadapan yang dilakukan Australi mengandalkan teknologi, bukan agen-agen intelijen tradisional.

"Ini berkaitan dengan teknologi, bukan intelijen. Jerman pun bisa terbuka informasinya (oleh intelijen asing)," ujarnya.

Kata dia penyadapan tidak hanya dilakukan terhadap Indonesia, melainkan juga negara-negara Eropa yang terkenal kekuatan militernya seperti Jerman. Moeldoko mengaku mengetahui informasi itu setelah kontraktor intelijen Amerika Serikat Edward Snowden buka mulut ke media.

"Walaupun sarat dengan teknologi, semuanya baru tahu setelah pelaku kunci (Snowden) membuka hal itu," ujarnya.

Lebih lanjut soal penyadapan itu, Moeldoko mengaku enggan mengomentari, teritama terkait politik hubungan luar negri Indonesia. Namun ia menegaskan Indonesia sudah membangun langkah-langkah antisipatif jika kedepannya kejadian itu terulang.

"Untuk kontra intelijen kita menyiapkan membangun inskripsi, suatu insturmen yang dipasang di alat komunikasi sehingga tidak bisa di deterk, sedang dibuat Lemnsaneg (Lembaga Sandi Negara)," tandasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas