CEO dan Tiga Orang Direksi Bunuh Diri, Uang Asuransi Dipakai Bayar Utang
Di Jepang pernah ada kejadian, sebuah perusahaan Jepang yang hampir bangkrut, lalu tiga anggota direksinya
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Di Jepang pernah ada kejadian, sebuah perusahaan Jepang yang hampir bangkrut, lalu tiga anggota direksinya, termasuk CEO, pergi ke tempat yang jauh sekali, menginap di sebuah hotel, dapat kamar bersebelahan, tiga kamar, lalu bunuh diri dengan cara menggantung diri di dalam kamar tersebut. Semua, ketiganya meninggal dunia karena bunuh diri.
Mengapa mereka bunuh diri? Karena perusahaannya terbeban utang sangat besar. Untuk melunasi utang, dibayarlah dengan nyawa mereka. Uang asuransi ke luar, dipakai membayar utang perusahaan, sisanya untuk keluarga masing-masing. Sangat tragis memang tetapi kenyataan yang ada di Jepang.
Apabila tadi kita ketahui mereka bunuh diri dengan cara menggantung diri di kamar hotel masing-masing, apakah ini cara menggantung diri, cara membunuh diri yang popular di Jepang?
Hasil penelitian Tribunnews.com bertahun-tahun di Jepang, termasuk meneliti berbagai situs bunuh diri di Jepang, ternyata memang bunuh diri dengan cara gantung diri itu adalah paling populer di Jepang.
Tiga tahun lalu jumlah orang bunuh diri dengan gantung diri, terutama laki-laki sebanyak 14.241 orang. Lalu yang paling popular kedua bunuh diri bagi lelaki Jepang adalah dengan cara menggunakan gas. Apakah gas dari mobil, apakah gas beracun, pada pokoknya dengan menggunakan gas supaya cepat meninggal. Sedangkan cara bunuh diri paling popular di Jepang bagi laki-laki adalah dengan terjun dari tempat yang tinggi, dari tebing pinggir pantai/laut atau dari gedung yang tinggi.
Lalu cara bunuh diri bagi wanita ternyata untuk yang populer sama, yaitu dengan cara gantung diri. Tetapi yang populer kedua ketiga bagi kaum wanita ini berbeda yaitu dengan cara loncat dari tebing tinggi atau dari gedung yang tinggi (popular kedua), dengan jumlah 1.222 orang tahun 2010. Sedangkan paling banyak ketiga dilakukan dengan cara menenggelamkan diri, berjumlah 709 orang per tahun yang sama tersebut. Bunuh diri dengan gantung diri sebanyak 5.284 orang wanita di tahun 2010.
Cara bunuh diri tersebut tampaknya tak jauh berbeda dari tahun ke tahun. Tetapi jumlah orang yang bunuh diri di Jepang saat ini per hari sekitar 100 orang dengan berbagai cara mereka lakukan, termasuk ada pula yang membakar dirinya sendiri.
Ada sepuluh cara bunuh diri di Jepang yang terkenal. Pertama seperti diungkapkan di atas yaitu dengan cara menggantung diri di kamar atau di berbagai tempat. Termasuk di bawah pohon besar sehingga tak heran ada setan di pohon tertentu kadang terlihat bergentayangan kalau malam hari bisa terlihat banyak mata manusia di sekitar pohon bunuh diri tersebut.
Bahkan ada pula daerah yang terkenal menggantung diri, membuat spirit atau suasana seram melingkupi daerah tersebut, dan bahkan bagi yang ke sana secara psikologis mungkin akan terasa meningkat emosi untuk menggantung diri, apalagi orang yang sudah pusing dengan berbagai masalah sehari-hari yang dihadapinya.