Empat Muslim Syiah di Arab Saudi Tewas Ditembak Polisi
Bentrokan berdarah terjadi di wilayah timur Arab Saudi, yang berpenduduk mayoritas umat Muslim Syiah.
TRIBUNNEWS.COM, RIYADH - Bentrokan berdarah terjadi di wilayah timur Arab Saudi, yang berpenduduk mayoritas umat Muslim Syiah, menewaskan empat orang termasuk dua orang anggota polisi.
Demikian keterangan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Kamis (20/2/2014).
Bentrokan dimulai, ketika pasukan polisi yang akan menangkap dua orang aktivis di distrik Awarniya, di provinsi Timur yang kaya minyak ditembaki.
Kedua aktivis itu, Hussein Ali al-Faraj dan Ali Ahmed al-Faraj, tewas dalam baku tembak. Dua orang petugas polisi juga tewas dan dua polisi lainnya terluka.
Seorang juru bicara Kemendagri Saudi mengatakan, pasukan keamanan dalam operasi itu mengamankan dua senjata api, amunisi dalam jumlah cukup besar, sebuah rompi antipeluru dan teropong.
"Pemerintah memperingatkan perlawanan semacam ini bisa dihadapi dengan tangan besi," ujar sang juru bicara.
Distrik Awamiya, terus mengalami masalah meski aksi protes massa yang terjadi pada Maret 2011 bersamaan dengan gelombang "Arab Spring" sudah berakhir.
Pada Januari lalu, kedutaan besar AS di Riyadh memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke wilayah itu setelah orang-orang bersenjata menyerang sebuah mobil yang dikendarai dua diplomat Jerman.
Aksi unjuk rasa di provinsi Timur, di mana sebagian besar dari dua juta warga Syiah Saudi tinggal, muncul bersamaan dengan gerakan protes di negeri tetangga Bahrain pada 2011.
Aksi unjuk rasa ini berubah menjadi bentrokan berdarah pada 2012 dan menewaskan 24 orang, termasuk empat orang polisi.
Lebih dari 950 orang ditahan sejak 2011 karena keterlibatan mereka dengan kerusuhan di provinsi itu. Sebagian besar mereka yang ditahan sudah dibebaskan dan 217 orang masih ditahan.
Bentrokan di Awamiya ini terjadi hanya berselang sehari setelah pengadilan Saudi memenjarakan tujuh orang aktivis hingga 20 tahun penjara karena bergabung dengan unjuk rasa dan meneriakkan slogan antipemerintah di provinsi Timur.