Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MH370 Hilang: Adakah Bahan Peledak di Antara 3 Ton Manggis?

CEO Malaysia Airlines mengakui terdapat 3-4 ton manggis di perut pesawat yang membawa 239 penumpang dan kru tersebut.

Editor: Dahlan Dahi
zoom-in MH370 Hilang: Adakah Bahan Peledak di Antara 3 Ton Manggis?
WYNC DATA TEAM
Gambar yang disediakan WYNC Data Team. Titik-titik merah merupakan bandara yang mungkin didarati pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang kontak. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Malaysia menyelidiki kemungkinan dimasukannya bahan peledak di antara 3-4 ton manggis yang diangkut pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang 8 April 2014 lalu.

Berita tersebut dikutip Tribunnews.com dari Sydney Morning Herald, Australia. Koran itu memasukan kemungkinan bahan peledak disusupkan dalam manggis sebagai satu dari sekian "teori" yang menjelaskan hilangnya pesawat komersial tersebut.

MH370 hilang dalam penerbangan dari Kualalumpur (Malaysia) ke Beijing (China) namun sampai sekarang tidak jelas apakah meledak, jatuh, dan mendarat di suatu daratan yang belum diketahui.

Salah satu teori adalah pesawat itu meledak --dan bahan peledak kemungkinan diselundupkan di antara tumpukan buah manggis.

"Ini adalah salah satu teori," kata polisi yang tak disebutkan namanya seperti dikutip Daily Mail, Inggris.

CEO Malaysia Airlines, Ahmad Jauhary Yahya, mengakui terdapat 3-4 ton manggis di perut pesawat yang membawa 239 penumpang dan kru tersebut.

The Telegraph (Inggris) melaporkan, radar Amerika Serikat tidak memonitor adanya ledakan.

Berita Rekomendasi

Sampai sekarang, mengapa dan di mana MH370 masih menjadi misteri abad modern. Sebanyak 26 negara terlibat dalam pencarian yang telah memasuki hari ke-12.

Radar militer Thailand melaporkan ada pesawat bergerak aneh terdeteksi radar militer.

Di tengah upaya pencarian, para ahli dan penyelidik mengkaji kemungkinan pesawat tersebut telah dibajak --oleh siapa dan bagaimana caranya.

Muncul analisis bahwa siapapun pembajaknya, dia hebat dan berdarah dingin.

Seorang mahasiswa Taiwan menemukan citra satelit yang memperlihatkan foto sebuah pesawat di tengah hutan.

Di tengah upaya pencarian dan opini yang berkembang yang menyudutkan pilot, muncul surat yang mengharukan dari Dr Nur Nadia Abd Rahim, putri dari Kapten Abd Rahim Harun, seorang pilot Malaysia Airlines.

Doktor Nur menceritakan bagaimana ia menderita sebagai putri pilot, yang tumbuh dan besar bersama ibunya, sementara ayahnya berjuang menghubungkan penumpang dari titik A ke titik B.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas