MH370: 2 Hal Masih Misterius dan Mungkin Akan Tetap Misterius
Para ahli mengatakan mungkin salah satu misteri terbesar dalam dunia penerbangan tidak akan pernah bisa dipecahkan.
Editor: Dahlan Dahi
TRIBUNNEWS.COM - Bahkan ketika black box pesawat Malaysia Airlines MH370 ditemukan di dasar Samudera Hindia, para ahli mengatakan mungkin salah satu misteri terbesar dalam dunia penerbangan tidak akan pernah bisa dipecahkan.
MH370 hilang dalam penerbangan dari Kualalumpur ke Beijing, China, 8 Maret 2014.
Pesawat itu berbelok dari arah yang seharusnya --dan kemudian "mengakhiri penerbangan" bermil-mil jauhnya justru di belakang rute yang seharusnya, Samudera Hindia.
Black box pesawat itu, kalau toh ditemukan, mungkin bisa membantu menjelaskan mengapa pesawat itu menghilang dari pantauan radar.
Tapi, menurut AFP, para ahli meragukan misteri akan terpecahkan hanya dengan mengandalkan data yang disajikan black box.
Dua pertanyaan ini masih menyimpan misteri dan mungkin akan tetap misterius:
- Bagaimana dan mengapa pesawat dialihkan satu jam setelah take off?
- Mengapa MH370 melakukan penerbangan yang membingungkan dan mencapai selatan Samudera Hindia?
Perekam suara di kokpit (cockpit voice recorder) hanya menyimpan data percakapan setidaknya dua jam setelah percakapan terakhir dari kopilot yang berbunyi "All right, good night".
Kejadian sebelum itu gelap, tanpa jejak.
Itu artinya, percakapan dari kokpit sebelum itu, dalam perjalanan dari Kualalumpur jelang masuk wilayah udara Vietnam, akan hilang, tulis AFP.
"Jelas, cokpit voice recorder tidak merekam percakapan di atas Teluk Thailand --sudah ditimpa oleh percakapan dua jam setelahnya," kata sumber AFP.
Salah satu fakta penting yang diperlukan di dalam alat perekam itu adalah apakah benar pesawat kehabisan bahan bakar atau justru membuang bahan bakar.
Berdasarkan pada analisis data satelit, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan MH370 "mengakhiri penerbangan" di Samudera Hindia, 239 penumpang dan kru dipastikan tewas.