Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menjadi Muslim di Negeri Paman Sam

Bila sebelum peristiwa tersebut kaum muslim cenderung eksklusif, setelah tragedi itu kaum muslim dituntut untuk menjadi warga inklusif.

Penulis: Rendy Sadikin
zoom-in Menjadi Muslim di Negeri Paman Sam
BBC
Bendera Amerika Serikat dengan latar belakang salah satu gedung World Trade Center yang terbakar pada 11 September 2001 di New York 

TRIBUNNEWS.COM - Terdapat sekitar enam hingga tujuh juta penduduk muslim di Amerika. Jumlah tersebut berkembang pesat melalui imigrasi, konversi, dan kelahiran dari generasi baru.

Komposisi demografis penduduk muslim tersebut berasal dari Asia Selatan sebanyak 33 persen, Afrika Amerika 30 persen, Arab 25 persen, Eropa 2 persen, Asia Tenggara 2 persen dan lainnya sebesar 5 persen. Sedangkan kota-Kota yang terdapat banyak penduduk muslim adalah Boston, New York, Philadelphia, DC, San Francisco/Berkley, Minneapolis, Chicago, dan Detroit.

Data ini disampaikan oleh Jaye Starr dalam Kuliah Umum “Islam and Muslims in America” yang diselenggarakan oleh American Institute for Indonesian Studies (AIFIS) bekerjasama dengan Program Internasional Universitas Islam Indonesia (UII), di Kampus UII Yogyakarta, Selasa (29/4/2014).

Adapun Jaye Starr adalah seorang muslimah dari Amerika yang sedang belajar S2 program Islamic Studies & Christian-Muslim Relations di Hartford Seminary, USA. Ia adalah seorang muallaf yang telah memeluk agama Islam selama 5 tahun.

Dalam kuliah umum tersebut, Jaye Starr juga menjelaskan dampak tragedi 11 September 2001 bagi kaum muslim di Amerika. Bila sebelum peristiwa tersebut kaum muslim cenderung eksklusif, setelah tragedi itu kaum muslim dituntut untuk menjadi warga inklusif.

Selain untuk berbaur hidup dengan pemeluk agama lain, kaum muslim juga dituntut untuk mengenalkan potret Islam sesungguhnya yang selama ini dianggap sebagai sumber lahirnya kelompok teroris. Menjadi warga yang inklusif juga dimaksudkan untuk mengurangi Islamophobia yang berkembang di negeri Paman Sam tersebut.

Keberadaan organisasi kaum muslim yang berkembang di Amerika juga ikut mendorong terwujudnya dialog antarkaum muslim dan penganut agama lain. Organisasi tersebut, diantaranya adalah Muslim Student Association (MSA), Islamic Society of North America (ISNA), dan Islamic Circle of North America (ICNA).

Berita Rekomendasi

Saat ini, Pemerintah Amerika bahkan juga sudah bekerjasama dengan organisasi-organisasi muslim tersebut untuk melibatkan kaum muslim dalam pendampingan keagamaan, seperti di rumah sakit maupun penjara.

"Perkembangan yang baik ini membutuhkan partisipasi kaum muslim Amerika yang lebih tinggi untuk dapat terlibat dalam kehidupan sosial, politik dan bidang lainnya," ujar Jaye Starr dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Rabu (30/4/2014).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas