Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Makin Gencar Hantam Palestina

Israel terus melancarkan serangan udara dan tembakan artileri di Jalur Gaza, Senin (14/7/2014

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Israel Makin Gencar Hantam Palestina
Kompas.com
Foto sebuah tank Merkava milik Israel berpatroli di perbatasan Israel dan jalur Gaza, menyusul serangan udara yang dilancarkan Israel ke Palestina, 10 Juli 2014. Serangan Israel ke kota Gaza menewaskan puluhan warga Palestina termasuk wanita dan anak-anak. 

TRIBUNNEWS.COM, GAZA CITY - Israel terus melancarkan serangan udara dan tembakan artileri di Jalur Gaza, Senin (14/7/2014). Meski, terus dilakukan upaya diplomatik,  menghentikan pertumpahan darah ketika operasi tersebut memasuki hari ketujuh.

Sejumlah pesawat tempur menghantam tiga fasilitas pelatihan sayap militer Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, di sekitar wilayah pesisir Gaza, tetapi tidak menimbulkan korban, kata sejumlah petugas medis dan saksi mata.

Jet-jet tempur juga menyerang sejumlah bangunan di Kota Gaza, Deir el-Balah di Gaza selatan, dan Kota Jabaliya di utara yang menyebabkan sejumlah orang terluka.

Selain itu ada serangan artileri yang dilaporkan di Beit Lahiya, di Gaza utara, di mana Israel sebelumnya telah memperingatkan penduduk tentang serangan yang mungkin segera terjadi.

Israel juga bergerak melawan Hamas di Tepi Barat yang diduduki. Tentara Israel menangkap lima anggota parlemen gerakan itu di Nablus dan Jenin, kata sejumlah pejabat keamanan Palestina kepada kantor berita AFP.

Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan, "terlalu banyak" warga sipil Palestina yang telah tewas, saat korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel itu sudah mencapai 172 orang dan 1.230 orang lainnya luka-luka.

Ban juga mendesak Israel untuk membatalkan rencananya melancarkan serangan darat yang berpotensi sangat merusak. Ketakutan akan serangan darat telah membuat warga Gaza bagian utara melarikan diri.

Berita Rekomendasi

Sekitar 17.000 orang telah berlindung di sejumlah instalasi badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, kata badan itu dalam sebuah pernyataan.

Media Israel melaporkan bahwa rapat kabinet tentang masalah keamanan berakhir pada Minggu malam tanpa ada perintah untuk serangan darat.

Namun walau ada desakan untuk melakukan gencatan senjata, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa militer sedang menyerang Hamas "dengan kekuatan yang terus meningkat".

Ia memperingatkan, belum ada tanda serangan akan berakhir. "Kami tidak tahu kapan operasi ini akan berakhir," katanya kepada para menterinya.

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, menelepon Netanyahu untuk menyampaikan lagi tawaran AS membantu menengahi gencatan senjata. Kerry juga "menyoroti kekhawatiran AS tentang meningkatnya ketegangan di lapangan," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS.

Kerry mengatakan bahwa dirinya terlibat dengan para pemimpin regional "untuk membantu menghentikan serangan roket sehingga ketenangan dapat dikembalikan dan korban sipil bisa dicegah".

Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan, ia akan meminta Ban untuk "menempatkan negara Palestina di bawah sistem perlindungan internasional PBB" demi mengatasi kekerasan di Gaza.

Saat korban tewas terus meningkat, Palestina Center untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Gaza mengatakan, sebagian besar korban adalah warga sipil. Jumlah warga sipil yang tewas mencapai lebih dari 130 orang, di antaranya 35 anak-anak dan 26 wanita.

 Lembaga itu juga mengatakan, Israel telah menyerang 147 rumah dan membuat rusak parah ratusan rumah lainnya.

Sejauh ini, tidak ada warga Israel yang tewas, walau kaum militan di Gaza telah menghujani bagian selatan dan tengah negara itu dengan sekitar 715 roket sejak pertempuran dimulai pada 8 Juli, kata seorang juru bicara militer Israel kepada AFP pada Minggu malam.

Juru bicara itu mengatakan, sekitar 160 roket telah dicegat oleh sistem pertahanan rudal Israel, Iron Dome.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas