Penembakan Malaysia Airlines MH17 Ternyata Salah Sasaran
Dalam percakapan tersebut yang dirilis Badan Keamanan Ukraina (SBU) itu, penembakan tersebut diketahui salah sasaran.
Penulis: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Telah beredar, percakapan para pemimpin pemberontak setelah mereka menyadari menembak jatuh sebuah pesawat sipil--Malaysian Airlines MH17--di kawasan timur Ukraina.
Dalam percakapan tersebut yang dirilis Badan Keamanan Ukraina (SBU) itu, penembakan tersebut diketahui salah sasaran. Diduga, percakapan itu antara petugas intelijen militer Rusia dan anggota kelompok teroris.
Dalam percakapan pertama, yang berbicara adalah Igor Bezler, seorang perwira intelijen militer Rusia sekaligus komandan Republik Rakyat Donetsk dan Vasili Geranin, kolonel di departemen intelijen utama markas umum angkatan bersenjata Federasi Rusia.
Percakapan kedua yang disadap antara militan dengan nama sandi 'Mayor' dan 'Yunani' setelah memeriksa lokasi kecelakaan. Bagian terakhir mencatat komentar dari komandan Cossack, Nikolay Kozitsin, yang berbicara dengan militan tak dikenal.
Berikut ini isi percakapan tersebut:
Sebuah pesawat baru ditembak jatuh. Grup "Miner's". (Pesawat itu) jatuh di luar wilayah Enakievo.
Pilotnya? Di mana pilotnya?
(Orang kita) sudah berangkat mencari dan memotret pesawat itu. (Pesawat itu) masih berasap.
Berapa menit yang lalu?
Sekitar 30 menit lalu.
Setelah memeriksa lokasi jatuhnya pesawat, kelompok tersebut menyimpulkan bahwa mereka telah menembak jatuh pesawat sipil.
Ya, Mayor. Kazaks dari pos pemeriksaan Chernukhino menembak jatuh pesawat itu.
Pesawat itu hancur di udara, di atas tambang Petropavlovskaya. Mereka menemukan mayat pertama. Orang sipil.
Bagaimana beritanya?