Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vicky Bersama Suami dan Putri Bungsunya Penumpang Malaysia Airlines

Hingga kini belum ada pihak Kementerian Luar Negeri mau pun dari pihak maskapai yang menghubungi keluarganya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Vicky Bersama Suami dan Putri Bungsunya Penumpang Malaysia  Airlines
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso
Vickyline Kurniati Kardia (39), WNI, penumpang Malaysia Airlines ditembak jatuh di Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang warga negara Indonesia (WNI), Vickyline Kurniati Kardia (39), bersama suaminya yang berkebangsaan Belanda, Emile Van Muijlwijk (45), dan putri bungsu mereka, Adinda Larasati Putri Van,(9), tercatat sebagai penumpang di Pesawat Malaysia Airlines yang ditembak jatuh di Ukraina, Kamis kemarin.

Kakak tertua Vicky, Herry Kardia (56), kepada wartawan di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/7/2014), mengatakan mereka mendapat kabar duka itu kemarin, setelah dikabari ibunda Emile, bahwa pesawat Malaysia Airlines MH 17 yang ditumpangi rombongan tersebut ditembak jatuh di Ukraina.

"Saya lihat di televisi juga ada beritanya, memang ada pesawat Malaysia Airlines yang ditembak jatuh," katanya.

Kata Herry adiknya itu bekerja di sebuah perusahaan cargo di Singapura itu, bersama sang suami dan putri bungsu mereka mengunjungi negeri kincir angin tersebut selama tiga minggu untuk berlibur, sekaligus mengunjungi anak kedua mereka yang bersekolah di Belanda.

Rombongan tersebut berencana pulang ke Singapura karena masa cuti mereka sudah habis. Mereka kembali ke Singapura menumpang pesawat dari maskapai yang sama, Malaysia Airlines.

"Saya juga baru tahu belakangan mereka naik Malaysia Airlines, biasanya mereka naik KLM, saya tidak tahu kenapa," ujarnya.

Hingga kini belum ada pihak Kementerian Luar Negeri mau pun dari pihak maskapai yang menghubungi keluarganya.

Berita Rekomendasi

Ia memaklumi hal tersebut, walaupun Vicky tercatat sebagai warga kota Bandung, Jawa Barat, namun kediaman utama Vicky dan keluarganya adalah di Singapura.

Namun demikian ia mempercayai kerabatnya di Belanda, untuk mengurus kasus tersebut.

Selain itu keluarganya juga berencana mengirim salah seorang anggota keluarga ke Belanda, untuk membantu.

"Mudah-mudahan jenazahnya masih bisa dikenali," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas