Tim Pemantau di Lokasi Jatuhnya MH17 Disambut Kelompok Bersenjata
Menurut Bociurkiw, beberapa pria bersenjata, yang diduga milisi pro-Rusia berjaga di area itu namun mereka tidak bisa menjawab pertanyaan tim pemantau
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Tim pemantau internasional mengaku tidak mendapat akses penuh ke lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah timur Ukraina.
Mereka bahkan disambut dengan sikap tidak ramah oleh sekelompok pria bersenjata.
"Sepertinya tidak ada benar-benar bertanggung jawab (di lokasi reruntuhan pesawat)," kata Michael Bociurkiw, juru bicara Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE), kepada Christiane Amanpour dari CNN, Jumat (19/7/2014).
Menurut Bociurkiw, beberapa pria bersenjata, yang diduga milisi pro-Rusia, berjaga di area itu namun mereka tidak bisa menjawab pertanyaan tim pemantau..
Dia menambahkan, tim OSCE berada di lokasi selama sekitar 75 menit dan sempat memeriksa area seluas 200 meter sebelum diminta pergi oleh orang-orang bersenjata tersebut. Di situ timnya melihat puing-puing pesawat dan mayat tersebar di areal seluas beberapa kilometer.
Lokasi jatuhnya MH17 adalah di daerah yang cukup terpencil di dekat Torez, wilayah timur Ukraina. Wilayah itu dikuasai oleh militan pro-Rusia yang memerangi pemerintah Ukraina.
Borciukiw mengatakan investigasi bisa jadi bakal sulit karena lokasi itu sulit ditempuh dan daerah itu tidak ada listrik.
"Menurut saya, tidak banyak tempat kejadian perkara (TKP) sudah dirusak. Jenazah korban masih ada. Kami juga sempat berbicara dengan petugas penolong dari warga sipil. Mereka bilang, bertugas untuk menandai lokasi jenazah," papar Borciukiw.
Sementara itu Malaysia mengirim sebuah tim yang terdiri dari 62 orang untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airlines tersebut. Di dalam tim itu terdapat personel tanggap bencana, pakar medis, perwakilan Angkatan Udara Malaysia, utusan Malaysia Airlines dan pejabat Departemen Penerbangan Sipil.
Pemerintah Belanda, yang kehilangan hampir 200 warganya, mengutus Menteri Luar Negeri Frans Timmermans, ke Kiev, ibukota Ukraina.
Seperti diberitakan pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 jatuh di wilayah timur Ukraina yang dikuasai kelompok pemberontak pro-Rusia. Semua penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 298 tewas. Ada dugaan pesawat itu jatuh akibat rudal yang ditembakkan kelompok separatis yang didukung Rusia.