Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tim Pemantau di Lokasi Jatuhnya MH17 Disambut Kelompok Bersenjata

Menurut Bociurkiw, beberapa pria bersenjata, yang diduga milisi pro-Rusia berjaga di area itu namun mereka tidak bisa menjawab pertanyaan tim pemantau

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tim Pemantau di Lokasi Jatuhnya MH17 Disambut Kelompok Bersenjata
AFP PHOTO / DOMINIQUE FAGET
Sekelompok orang mengenakan seragam militer berada di jalan dekat puing pesawat Malaysia Airlines yang membawa 295 orang penumpang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur yang jatuh di Kota Shaktarsk, timur Ukraina, Kamis (17/8/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Tim pemantau internasional mengaku tidak mendapat akses penuh ke lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah timur Ukraina.

Mereka bahkan disambut dengan sikap tidak ramah oleh sekelompok pria bersenjata.

"Sepertinya tidak ada benar-benar bertanggung jawab (di lokasi reruntuhan pesawat)," kata Michael Bociurkiw, juru bicara Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE), kepada Christiane Amanpour dari CNN, Jumat (19/7/2014).

Menurut Bociurkiw, beberapa pria bersenjata, yang diduga milisi pro-Rusia, berjaga di area itu namun mereka tidak bisa menjawab pertanyaan tim pemantau..

Dia menambahkan, tim OSCE berada di lokasi selama sekitar 75 menit dan sempat memeriksa area seluas 200 meter sebelum diminta pergi oleh orang-orang bersenjata tersebut. Di situ timnya melihat puing-puing pesawat dan mayat tersebar di areal seluas beberapa kilometer.

Lokasi jatuhnya MH17 adalah di daerah yang cukup terpencil di dekat Torez, wilayah timur Ukraina. Wilayah itu dikuasai oleh militan pro-Rusia yang memerangi pemerintah Ukraina.

Borciukiw mengatakan investigasi bisa jadi bakal sulit karena lokasi itu sulit ditempuh dan daerah itu tidak ada listrik.

Berita Rekomendasi

"Menurut saya, tidak banyak tempat kejadian perkara (TKP) sudah dirusak. Jenazah korban masih ada. Kami juga sempat berbicara dengan petugas penolong dari warga sipil. Mereka bilang, bertugas untuk menandai lokasi jenazah," papar Borciukiw.

Sementara itu Malaysia mengirim sebuah tim yang terdiri dari 62 orang untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airlines tersebut. Di dalam tim itu terdapat personel tanggap bencana, pakar medis, perwakilan Angkatan Udara Malaysia, utusan Malaysia Airlines dan pejabat Departemen Penerbangan Sipil.

Pemerintah Belanda, yang kehilangan hampir 200 warganya, mengutus Menteri Luar Negeri Frans Timmermans, ke Kiev, ibukota Ukraina.

Seperti diberitakan pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 jatuh di wilayah timur Ukraina yang dikuasai kelompok pemberontak pro-Rusia. Semua penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 298 tewas. Ada dugaan pesawat itu jatuh akibat rudal yang ditembakkan kelompok separatis yang didukung Rusia.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas