Ditemukan, Dua Kasus Baru Ebola di Kongo
"Hasilnya positif. Adanya virus Ebola di Kongo terkonfirmasi," ujar Menteri Kesehatan Kongo Felix Kabange Numbi kepada AFP.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, KINSHASA - Republik Demokratik Kongo memastikan dua kasus baru terkait Ebola. Namun, negara tersebut membantah adanya keterkaitan antara kasus tersebut dengan wabah di Afrika Barat.
"Hasilnya positif. Adanya virus Ebola di Kongo terkonfirmasi," ujar Menteri Kesehatan Kongo Felix Kabange Numbi kepada AFP. Kabange merujuk hasil tes tersebut terhadap warga yang terserang demam di Ekuador, provinsi bagian utara Kongo, pada awal Agustus 2014.
"Setelah menganalisa delapan sampel di lapangan, Institut Nasional Penelitian Biomedis mengonfirmasi bahwa dua di antaranya positif Ebola," kata Kabange.
Ia mengatakan, ini adalah wabah Ebola ketujuh yang menyerang Kongo sejak 1976. Ia mengatakan, Kongo akan menerapkan pengalamannya menangani wabah-wabah Ebola sebelumnya.
Lebih lanjut, Kabange mengatakan, wabah ini terjadi di kawasan yang dekat dengan Jera -sekitar 1.200 kilometer dari Kinshasa, ibu kota Kongo.
Sebelumnya, pada awal pekan ini Kabange mengumumkan kematian 12 orang akibat gejala haemorrhagic. Setidaknya belasan orang yang melakukan kontak dengan korban akan terus diawasi.
Saat ini, pemerintah Kongo telah mengambil langkah preventif untuk mencegah penyebaran virus Ebola, termasuk ketentuan mengebumikan jenazah korban Ebola, serta pengawasan ketat di bandar udara, khususnya terhadap para penumpang yang berasal dari negara yang mengalami wabah virus mematikan tersebut.
Virus Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, seperti darah dan keringat. Saat ini, belum ada vaksin virus Ebola.
Pada Jumat lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, sebanyak 1.427 orang di Guinea, Libera, dan Sierra Leone meninggal akibat virus Ebola.