TRIBUNNEWS.COM.BANGKOK  - Seorang deputi direktur Bandara Internasional Phuket mengatakan ada ancaman bom pada hari Selasa  dalam  pesawat yang dioperasikan oleh AirAsia, yang kemudian  berhasil mendarat dengan selamat di bandara.

Kanputt Mungklasisi mengatakan pihaknya telah mengajukan keluhan dengan polisi setelah penelepon mengaku ada bahan peledak di pesawat AirAsia 3003 yang meninggalkan Bangkok untuk Phuket.

Kanputt berbicara pada konferensi pers pada hari Rabu setelah memimpin pertemuan para pejabat keamanan serta petugas angkatan laut tentang ancaman bom.

Penyelidikan awal menunjukkan ancaman itu sangat mungkin telah ditujukan untuk menciptakan gangguan dan pemanggil bisa saja orang dalam atau karyawan perusahaan yang beroperasi di dalam bandara.

Kanputt kata penelepon itu mungkin telah dipengaruhi oleh langkah-langkah baru di bandara.

Dia menambahkan bahwa penyelidikan akan mempertimbangkan bahwa Thai pemain sepak bola nasional adalah di antara penumpang pesawat. Tim yang dipimpin oleh pelatih Kiatisak Senamuang, dijadwalkan memainkan pertandingan pemanasan melawan Myanmar, Phuket Football Club dan Qatar dalam persiapan untuk Asian Games di Korea Selatan.

Langkah-langkah keamanan di bandara Phuket akan diperkuat, termasuk memeriksa pada individu dan barang, untuk meredakan kekhawatiran di kalangan masyarakat termasuk wisatawan.

Ancaman bom itu dibuat setelah penerbangan meninggalkan Bandara Internasional Don Mueang, Selasa. Phuket menerima panggilan pada 12:10.

Setelah pesawat mendarat, otoritas bandara Phuket memulai prosedur darurat termasuk parkir pesawat di daerah terisolasi, mengevakuasi 168 penumpang dan mencari barang-barang mereka.

Sebagai tindakan pencegahan, penerbangan kembali dari Airbus A330-200 dari Phuket ke Don Mueang ditunda 12:50-15:08.

Komentar Kanputt ini bertentangan bahwa direktur nya, Pratuang Sornkam, yang mengatakan pada hari Selasa bahwa apa yang disebut ancaman bom di pesawat AirAsia hanya bor darurat yang tak telah diberitahu tentang. ( THE NATION/ASIA NEWS NETWORK)