Lautan Manusia Padati Mina Jalankan Sunnah Tarwiyah
Jemaah haji dari berbagai negara mulai memadati Mina, Saudi Arabia, sejak Rabu (1/10/2014) malam. Mereka melaksanakan sunnah tarwiyah.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Jemaah haji dari berbagai negara mulai memadati Mina, Saudi Arabia, sejak Rabu (1/10/2014) malam. Mereka melaksanakan sunnah tarwiyah yang merupakan rangkaian manasik haji Rasulullaah SAW.
Tarwiyah diawali dengan bermalam di Mina mulai waktu Zuhur 8 Dzulhijjah sampai Subuh 9 Dzulhijjah. Setelah itu jemaah bergerak ke Arafah. Jemaah Indonesia umumnya sudah bergerak ke Arafah pada 8 Dzulhijjah atau Kamis (3/10/2014).
Tribun yang menjadi bagian Media Center Haji (MCH) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi turut mengikuti sunnah tarwiyah, bergabung dengan rombongan Kloter 1 Embarkasi Balikpapan yang dipandu Kelompok Bimbingan Haji Ar-Rahman Balikpapan (BIHAR).
Rombongan sudah berangkat lebih awal menggunakan bus, Rabu (1/10/2014) malam. Tribun memilih berjalan kaki dari kantor PPIH Daerah Kerja Mekkah di kawasan Syisyah. Rombongan berjumlah 77 orang, yang bergabung dengan jamaah Embarkasi Medan di perkemahan maktab 36, Mina.
Perjalanan diawali pukul 09.30 Waktu Arab Saudi. Rombongan menempuh jarak beberapa ratus meter di terowongan (nafaq) Malik Fahd, Syisyah. Jemaah lintas negara juga banyak yang berjalan kaki. Mereka memanggul koper berisi perbekalan selama di Mina, Arafah, dan Muzdalifah. Walau tak saling mengenal, mereka saling menebar salam.
Teritorial Mina dimulai selepas terowongan Malik Fahd. Selain jemaah yang masih berjalan kaki menuju tempat pilihan, jemaah yang tiba lebih awal banyak memilih duduk atau tiduran di pinggir jalan beralaskan tikar, terutama yang berkelompok. Mereka mencari daerah yang teduh, seperti di bawah jalan layang. Namun ada juga yang memilih di trotoar.
Di sekitar jamarat, ribuan orang jemaah sudah mengambil tempat istirahat. Jemaah haji khusus dari berbagai negara juga sudah memasuki perkemahannya. Hal ini karena aktivitas tarwiyah dimulai sejak Zuhur pada 8 Dzulhijjah. Jemaah akan melaksanakan salat Zuhur, Ashar, dan Isya dengan pola qashar (meringkas shalat empat rakaat menjadi dua rakaat) tanpa jamak.
Memasuki terowongan Muaisyim, jemaah semakin banyak. Mereka sudah memasang alas tidur. Banyak juga yang sedang tidur qailulah (tidur sejenak sebelum shalat dzuhur) di bagian tepi terowongan. Tampak juga sebagian kelompok perempuan, termasuk yang membawa serta anak-anaknya.
Melewati terowongan Muaisyim, kami tiba di perkemahan jemaah haji Indonesia. Hampir seluruh tenda masih kosong, karena mayoritas jemaah Indonesia sudah diberangkatkan ke Arafah, untuk persiapan wukuf. Tercatat sebanyak 8.300 jamaah reguler yang mengikuti sunnah tarwiyah tahun ini.
Kami melewati klinik Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), di sekitar kantor Misi Haji Indonesia. Tampak beberapa petugas medis yang tidak berpakaian ihram standby di lokasi. Mereka memang ditugaskan untuk memberikan pelayanan medis kepada jemaah yang mengikuti tarwiyah.
Di sekitar perkemahan juga tampak kios-kios yang menjual aneka makanan dan buah-buahan. Beberapa unit tempat minum air dingin dipadati jemaah. Namun tidak semua orang bebas keluar masuk maktab karena sudah ada petugas yang berjaga di gerbang.
Setelah berjalan kaki sekitar 80 menit, kami pun tiba di kemah maktab 36 kloter Balikpapan. Tampak para jemaah sedang beribadah masing-masing. Seperti membaca Al-Quran, membaca buku, salat sunnah, dan berzikir.
Ketua rombongan jemaah kloter 1 Balikpapan, Sugeng, mengatakan mereka tiba di Mina pada Rabu malam dalam dua gelombang. Pertama 66 orang dan sisanya 11 orang. Jamaah wanita didahulukan.
"Jalan di Jumaizah macet total. Itu yang menjadi masalah dalam penjemputan tarwiyah dari maktab 36," kata Sugeng. Bus tiba di pemondokan F-03, di daerah Distrik Jumaizah, tepat pukul 19.00 WAS. Namun karena perjalanan macet total, rombongan baru tiba di Mina pukul 21.00 WAS.
"Setelah mengantar kami, bus meluncur lagi untuk menjemput 11 orang yang lain. Tetapi karena jalan macet di seputaran jalan menuju Masjidil Haram dan Distrik Jumaizah, rombongan kedua baru tiba pukul 01.00 dinihari," katanya.
Saat berada di kemah, jemaah tarwiyah mendapatkan layanan katering dari maktab. Jumlahnya disesuaikan tepat dengan jumlah jamaah, karena telah dilakukan registrasi sebelumnya. Jemaah melalui KBIH telah melakukan pembayaran untuk fasilitas catering dan layanan transportasi.
"Jemaah tidak masalah ada pembayaran, Insya Allah untuk menjalankan sunnah sebagaimana manasik Rasulullaah," kata Sugeng. Paket pembayaran tarwiyah sudah terintegrasi dengan paket bimbingan di tanah air. Rencananya jemaah yang tarwiyah berangkat ke Arafah pukul 06.00 WAS.
Sementara itu, mayoritas jemaah haji Indonesia sudah tiba di Arafah, Kamis (2/10/2014), termasuk Amirul Hajj, Lukman Hakim Saifuddin. Jemaah Indonesia akan bermalam di Arafah sebelum memasuki wukuf, setelah matahari tergelincir, Jumat (3/10/2014) hingga matahari terbenam.