Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tersangka Pembunuh Mayang Prasetyo Seorang Gigolo

Marcus Volke, tersangka pembunuh Mayang Prasetyo, ternyata tidak pernah bekerja sebagai koki di kapal pesiar.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Tersangka Pembunuh Mayang Prasetyo Seorang Gigolo
facebook
Salah satu foto Marcus Volke yang diunggah ke akun Facebooknya. 

Tribunnews.com, Brisbane Marcus Volke, tersangka pembunuh Mayang Prasetyo, ternyata tidak pernah bekerja sebagai koki di kapal pesiar. Dia pernah bekerja di Kopenhagen, Denmark, sebagai pekerja seks komersial (PSK) pria dan mengiklankan dirinya sebagai "Young sexy Australian boy".

Marcus, yang ditemukan bersama potongan tubuh Mayang di apartemen mereka di Brisbane, Australia, Sabtu (4/10/2014) malam lalu, diduga memiliki kehidupan ganda.

Hal ini diungkapkan Alex Devantier, seorang desainer yang dekat dengan Marcus dan Mayang. Alex menyesali pemberitaan media dalam menggambarkan Mayang Prasetyo yang justru merupakan korban dalam kasus ini.

Menurut catatan ABC, sebelumnya pemberitaan yang beredar menggambarkan Mayang sebagai PSK kelas atas bertarif mahal, sementara Marcus digambarkan sebagai sosok yang antikekerasan.

Kepada surat kabar lokal, Alex Devantier menyatakan bahwa Marcus sama sekali tidak pernah bekerja sebagai koki di kapal pesiar.

"Itu hanya dalih kepada keluarga dan teman dekatnya untuk menutupi pekerjaan dia yang sebenarnya sebagai PSK pria," ujar Alex seperti dilaporkan Daily Mail Australia.

Alex Devantier mengungkapkan, dia bertemu Marcus dan Mayang empat tahun silam di Melbourne. "Keduanya bekerja di tempat hiburan malam bernama Pleasure Dome di Melbourne tahun 2009 sebagai PSK sekitar dua bulan," jelasnya.

BERITA TERKAIT

"Mayang kemudian harus berhenti karena dia begitu populer di tempat itu sehingga PSK trans-seksual lainnya membenci Mayang," kata Alex. "Ia kemudian meminta saya mendesain situs web sendiri untuk mengiklankan diri."

"Pasangan ini kemudian bekerja sendiri. Saya yang membantu Marcus mendaftarkan usahanya sebagai PSK privat di Melbourne dan membantunya membuat iklan," tambah Alex.

Alex Devantier yang berasal dari kota Townsville mengaku terpukul sekali atas tragedi ini. "Saya yang mengurusi situs web Mayang dan selalu berkomunikasi dengannya setiap saat," katanya.

Informasi lainnya menyebutkan, setelah pindah ke Brisbane, Marcus bekerja sebagai PSK pria dengan nama Heath XL.

Ketika masih bekerja di Kopenhagen, pria kelahiran Ballarat 28 tahun lalu ini mengiklankan diri sebagai "Young sexy Australian boy, very friendly and easy going, discreet and professional".

Ia juga mendeskripsikan dirinya dalam iklan itu sebagai orang yang terbuka dan menerima semua jenis orang dengan latar belakang apa pun.

Sementara itu, pemilik usaha PSK Le Femme Garcon di Melbourne membantah bahwa Mayang Prasetyo pernah bekerja di tempat itu. Dalam laman Facebook-nya, Mayang menyebut tempat itu sebagai tempat kerjanya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas