Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teater Striptis Terkenal di Jepang Mulai Bangkrut

Rokku-za Strip Theater sangat terkenal bagi para lelaki Jepang karena banyak menampilkan penari telanjang terkenal saat ini di Jepang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Teater Striptis Terkenal di Jepang Mulai Bangkrut
net
Ilustrasi 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Rokku-za Strip Theater kini tengah sekarat dan di masa lalu ratu porno Jepang, Maria Ozawa alias Miyabi pernah menari di lokasi yang berada di Asakusa, Tokyo. Rokku-za Strip Theater sangat terkenal bagi para lelaki Jepang karena banyak menampilkan penari telanjang terkenal saat ini di Jepang, salah satunya Miyabi.

"Saya sedih sekali Rokku-za sedang sekarat saat ini," kata Miyabi kepada Tribunnews.com baru-baru ini.

"Dulu di sana saya pernah menari telanjang dan sangat ramai dikunjungi orang," tambahnya lagi.

Saito Kanko, perusahaan pengelola teater tersebut mengumumkan kebangkrutan tanggal 15 Oktober lalu.

Perusahaan itu mulai mengelola teater bagi para penari telanjang sejak April 1984. Teater itu dibuka sejak 1947 oleh perusahaan lain sebelum akhirnya dikelola oleh Saito Kanko. Kini saat terakhir 10 karyawan telah di-PHK karena likuidasi perusahaan pengelola tersebut. Utang tercatat 238 juta yen saat ini.

"Karena banyak video porno saat ini termasuk pula internet membuka film porno bebas buat umum atau pun yang bayar, teater itu jadi tidak laku, jumlah pengunjung sangat sedikit sehingga harus membukukan kerugian pada akhirnya," ungkap Takahashi, sumber Tribunnews.com di dunia malam Tokyo.

Berita Rekomendasi

Lokasi Asakusa Taito-ku memang merupakan Tokyo di zaman dulu dan banyak orang miskin saat ini di daerah tersebut.

Namun merupakan area bersejarah bagi banyak budaya Jepang, penampilan jalanan, komedi, bioskop dan sebagainya, kini sudah banyak yang tutup dan bangkrut.

Banyak artis Jepang pernah tampil di sana selain Miyabi, Eriko Goto, Hitomi Kobayashi dan Minako Komukai yang debutnya dimulai Juni 2009.

Penghasilan tahunan teater ini mencapai 880 juta yen di tahun 1994.

Seorang penulis dunia malam, Taizo Ebina, menyatakan dua hal membuat teater ini bangkrut. Pertama karena lelaki Jepang saat ini tidak tertarik lagi kepada tarian telanjang. Hal yang kedua karena penari telanjang saat ini tidak memiliki kharisma, hanya mencari uang saja asal menari sehingga tidak punya "greget" tinggi bagi pengunjung.

"Para aktris memang mungkin saja berpenampilan cantik bagus tetapi menurut saya mereka lemah dalam personalitas dirinya. Setidaknya mereka gagal membuat banyak orang datang melihat bahkan melototi tariannya sampai ke pinggir panggung tarian telanjang. Jadi tampak lemah daya tarik tarian telanjang saat ini," katanya.

Teater ini berisi 300 bangku dan satu orang dikenakan tarif 5.000 yen. Tetapi pelajar dan orang lanjut usia hanya 1.000 yen. Lima kali pertunjukan sehari dengan durasi sekitar 100 menit setiap pertunjukan di masa lalu.

Walaupun sekarat dan perusahaan mengalami kebangkrutan, operator pemilik gedung teater, Azuma Building, masih menjalankan operasinya. Kini teater itu sedang mencari pengelola teater yang baru. Sementara itu pertunjukan masih terus berjalan meskipun mungkin tinggal menghitung hari saat ini sampai ketemu pengelola yang baru.

Kelompok Yakuza pun banyak pula berkeliaran di sana. Tetapi kini sudah mulai menghilang karena teater itu menjadi sangat sepi dan merugi sehingga Yakuza pun tak dapat uang.

Info lengkap Yakuza silakan akses ke www.yakuza.in.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas