Dubes Khawatirkan Nasib 35 Nelayan WNI di Teluk Bering
Duta Besar Federasi Rusia dan Republik Belarus Djauhari Oratmangun mengkhawatirkan nasib 35 WNI yang dilaporkan tenggelam di epas Pantai Chokotcka.
Editor: Dewi Agustina
![Dubes Khawatirkan Nasib 35 Nelayan WNI di Teluk Bering](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/lokasi-kecelakaan-kapal-di-rusia_20141202_070833.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW - Duta Besar Federasi Rusia dan Republik Belarus Djauhari Oratmangun mengkhawatirkan nasib 35 warga negara Indonesia (WNI) yang dilaporkan tenggelam di lepas Pantai Chokotcka, timur Rusia.
"Dengan suhu ekstrem dibawah minus 35 derajat celcius, saya khawatir tentang nasib pekerja di kapal ikan berbendera Korea Selatan itu," kata Dubes kepada Tribun Timur (Tribunnews.com Network) usai menghadiri presentase 12 investor dan industriawan Rusia di aula kantor Gubernur Oryol, Senin (1/12/2014).
Dubes menyebutkan sudah mengutus pejabat senior kekonsuleran KBRI untuk mencari tahu nasib dan detail proses evakuasi 8 WNI yang selamat dari sekitar 35 pekerja WNI di kapal penangkap ikan Oryong 501 itu.
Hanya saja, karena TKP berada di lepas pantai ujung timur Rusia dan berbatasan dengan Alaska, USA, akses dari Moskow ke sana amat terbatas.
Melalui pejabat kekonsuleran di KBRI, dubes sementara mencari detail informasi identitas dan daerah asal para pencari ikan dan kepiting khas Alaska itu.
"Identitas mereka tengah dikonfirmasikan dengan pemerintah dan tim rescue Rusia yang menyelamatkan mereka," ujar Ambassador yang tengah mengatur jadwal untuk menjenguk para korban selamat di perkampungan yang sudah berada di kutub utara itu.
Seorang tewas dan lebih dari 50 orang hilang setelah sebuah kapal nelayan Korea Selatan tenggelam di lepas pantai Chukotka, Rusia timur.
Pemerintah Korea Selatan mengatakan kapal penangkap ikan Oryong 501 terdampar di Laut Bering membawa 60 awak.
Laporan-laporan menyebutkan 35 awaknya merupakan warga Indonesia, 13 dari Filipina, 11 warga Korea Selatan, dan satu orang merupakan inspektur asal Rusia.
Seorang juru bicara Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan mengatakan selain satu orang yang tewas, tujuh lainnya bisa diselamatkan.
"Kapal perlahan-lahan menjadi miring setelah air masuk yang membuat para awak meninggalkannya," tutur juru bicara itu kepada kantor berita AFP dan disadur dari BBC.
Media Rusia mengatakan tujuh orang berhasil diselamatkan namun cuaca yang buruk dan gelombang tinggi menghambat upaya pencarian.
Kantor berita Yonhap mengatakan Oryong 501 dengan kapasitas 1.590 ton dibuat sekitar 40 tahun lalu dan dioperasikan oleh Sajo Industries.
Terdapat lima kapal Korea Selatan yang saat ini beroperasi di Laut Bering untuk menangkap ikan pollock, yang menjadi santapan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.