Untunglah Bocah Perempuan 10 Tahun Ini Tertolong Saat Dikubur Hidup-hidup oleh Ayahnya
Abdul Hussein , saat ini ditangkap oleh kepolisian setempat karena terbukti sedang mencoba mengubur hidup-hidup anaknya yang masih berusai 10 tahun.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria asal Tripura, India , Abdul Hussein , saat ini ditangkap oleh kepolisian setempat karena terbukti sedang mencoba mengubur hidup-hidup anaknya yang masih berusai 10 tahun, hanya karena anaknya itu berjenis kelamin perempuan.
Seusai ditangkap dan diperiksa, Abdul mengaku sengaja mengikat kedua tangan putrinya itu sebelum menguburnya dalam keadaan hidup-hidup di dalam tanah di belakang rumahnya, gara-gara kesal punya anak perempuan. Ia melancarkan aksi biadabnya itu ketika istrinya sedang keluar dari rumah.
Polisi menambahkan, sebuah insiden mengejutkan itu benar-benar telah terjadi di Tripura, India. Abdul sengaja menggali lubang di halaman belakang rumahnya hingga sebatas dada orang dewasa, kemudian menempatkan putrinya yang sudah dalam kondisi diikat dengan tali pada tangannya dan mulut dibekap.
Pada saat istrinya pulang lalu memasuki rumah dan mencari-cari di mana putrinya itu, Abdul kemudian memasukkan keranjang ke atas kepala putirnya itu, dengan tujuan agar tak diketahui oleh istrinya. Namun istrinya terus berteriak-teriak mencari anaknya, hingga para tetangga ikut membantu mencari.
Ketika itulah para tetangga menemukan Abdul sedang mengubur hidup-hidup putrinya. Sebelum akhirnya polisi datang ke lokasi, Abdul telah terlebih dulu dipukuli oleh para tetangganya yang geram melihat perilaku kejinya. Dan kini Abdul harus menghadapi tuduhan pasal percobaan pembunuhan.
Uniknya, kasus ini terjadi hanya selang empat bulan setelah sebelumnya seorang gadis berusia tujuh tahun juga dicekik, kemudian dikubur hidup-hidup di wilayah Uttar Pradesh, India. Beruntung gadis cilik itu hidup setelah berhasil ditemukan warga yang terkejut mendengarnya menangis dan meminta tolong.
Gadis kecil bernama Tanu itu kemudian mengatakan kepada polisi, bibi dan pamannya telah menculik dirinya dari rumah ibunya. Kemudian ia dicekik dan dikubur hidup-hidup di sebuah lapangan oleh anggota keluarganya itu. (Intan Septiani)