Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

China Diolok-olok Presiden Argentina via Twitter

Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner, mengolok aksen China di Twitter saat melakukan kunjungan bisnis

Editor: Sanusi
zoom-in China Diolok-olok Presiden Argentina via Twitter
afp
Twitter 

TRIBUNNEWS.COM, ARGENTINA - Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner, mengolok aksen China di Twitter saat melakukan kunjungan bisnis ke Negeri Panda tersebut. Dalam sebuah tweet pada Rabu (4/2), dia menulis tentang perjalanannya, dan mengganti huruf "r" dengan "l" pada kata arroz (beras) dan petroleo (petroleum). Bunyinya begini:

@CFKArgentina
Mas de 1.000 asistentes al evento..Seran todos de "La Campola" y vinieron solo por el aloz y el petloleo?...

Namun kemudian, dia menulis tweet minta maaf:

@CFKArgentina
Sorry. Sabes que? Es que es tanto el exceso del ridiculo y el absurdo, que solo se digiere con humor. Sino son muy, pero muy toxicos.

Artinya: "Maaf. Kamu tahu? Itu hanya kegilaan dan absurditi tingkat tinggi yang hanya dapat dipahami melalui humor. Jika tidak, hal ini benar-benar racun."

Masalahnya dengan tweet tersebut adalah hal itu akan berdampak buruk bagi perekonomian Argentina.

Fernandez membutuhkan China. Benar-benar membutuhkan. Sejak tahun lalu, Fernandez sudah bekerjasama dengan Xi terkait dengan swap mata uang agar mendapatkan dana tunai bagi negaranya dan berhasil menambah cadangan devisa Argentina yang sudah sangat minim.

BERITA TERKAIT

Cadangan devisa terakhir mereka sempat menyentuh level terendah di kisaran 22 miliar dolar AS. Ekspor Argentina yang mayoritas komoditas sangat murah. Dan neraca pembayaran mereka terhenti.

Sementara, akibat utang yang tinggi dan isu legal, sangat sulit bagi Argentina untuk menambah dana di pasar finansial internasional.

Antara Oktober dan Desember, Argentina menerima dana pinjaman dari China senilai 2,3 miliar dolar AS. Namun, kondisi pasar komoditas dan ekonomi negara tersebut belum juga membaik. Argentina membutuhkan dana lebih besar.

Itu sebabnya, saat ini bukan saat yang tepat untuk membuat Xi marah.(Barratut Taqiyyah)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas