Kartunis Charlie Hebdo Menuliskan 47 Tahun Cintanya Lewat Memo
"Sayangku. Setelah menikmati sedikit couscous bersama temanku Nasser, aku pergi tidur sambil memikirkan senyum indahmu. Selamat malam. G."
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, PRANCIS - "Sayangku. Aku memikirkanmu. Engkau lah perempuan dalam hidupku. Sayangnya, hidup ini pendek! Sampai ketemu esok. Aku berpikir kita hendak ke teater. Suamimu setelah 42 tahun. Aku mencintaimu. Dari G."
Itulah cuplikan kalimat romantis yang ditulis Georges Wolinski, sekian dari 12 kartunis yang tewas oleh serangan mematikan dua bersaudara Chérif Kouachi and Saïd Kouachi ke kantor Charlie Hebdo, Paris, Rabu (7/1/2015).
Kalimat penuh cinta yang di dinding apartemen mengungkapkan biduk rumah tangga 47 tahun Georgres dan istrinya seorang penulis Prancis, Marsye Wolinski, lewat kertas memo Post-it.
Georges, biasa menuliskan namanya persis di bawah pesan cintanya di atas memo untuk istrinya. Kali lain, Gerogres hanya menuliskan G di memo tersebut. Ia bisa mengungkapkan rasa sayangnya untuk Marsye lewat ratusan memo Post-it, tertempel di dinding apartemen.
Salah satunya, "Selamat malam sayangku," tergantung di pintu kamar tidur G dan Marsye.
Marsye menceritakan kepada ABC News, Senin (9/3/2015), suaminya kerap menuliskan catatan kecil untuknya. Semua itu ia lakukan semakin intensif sejak enam tahun lalu.
"Ketika aku pulang terlambat karena kerjaan atau berkumpul bersama teman, aku pasti datang ke rumah dan membaca catatan kecilnya," ungkap Maryse. "Aku tak senang jika tidak menemukan itu!"
"Dia pria yang luar biasa," tambahnya. "Banyak teman-temanku iri kepadaku, karena dia sederhana, sangat ingin tahu, dan pendengar yang baik."
Maryse selalu menanggapi catatan G. Ketika suaminya meninggal, ia menemukan sebuah folder yang berisi semua catatan yang suaminya tulis selama ini. Setelah suaminya meninggal, membicarakannya kembali selalu menyakitkan Maryse.
"Kami telah bersama untuk 47 tahun, membangun kehidupan berama. Kehilangannya sama halnya kehilangan separuh hidupku," tambah Maryse.
"Sebuah pasangan hidup menjadi kuat karena hubungan kita didasari oleh kebebasan dan kesetaraan. Tapi juga karena kita berbeda satu sama lain," terangnya.
Boleh saja mereka memiliki nilai yang sama, lanjutnya, tapi ide mereka tidak pernah sama, khususnya menyoal kartun. Mereka bersama meraih masa jaya.
Kalimat cinta tak pernah dilewatkan G untuk istri tercintanya. Termasuk mengabarkan Maryse ketika G menikmati hati angsa, sup, dan sedikit gallet. "Aku telah membaca 'Selamat tinggal hidupku.' Aku selalu memikirkanmu. Sampai besok sayangku. Aku menciummu Maryse, Sayangku. Gerorges."
Seringkali dalam catatan kecil cintanya untuk Maryse, G tak lupa menuliskan jam. "Pukul 21.30. Sayangku. Setelah menikmati sedikit couscous bersama temanku Nasser, aku pergi tidur sambil memikirkan senyum indahmu. Selamat malam. G."