Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lee Kuan Yew Ubah Singapura dari Kubangan Lumpur Jadi Pusat Keuangan Dunia

Lee Kuan Yew meninggal Senin dini hari 23 Maret 2015. Ini catatan jejak rekam dia membangun Singapura dari nol!

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Lee Kuan Yew  Ubah Singapura dari Kubangan Lumpur Jadi Pusat Keuangan Dunia
/TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Foto Kenangan - Dua sahabat lama saling bertemu tentu sangat membahagiakan. Itulah gambaran pertemuan mantan PM Singapura Lee Kuan Yew dengan mantan Presiden Soeharto. Saat mengantar tamunya pulang, Soeharto kelihatan sumringah dan sehat (tanpa kursi roda). Dia menebar senyum dan melambaikan tangan. Lee Kuan Yew meninggalkan kediaman Jenderal Besar Soeharto di Jalan Cendana 8, Jakarta Pusat, pukul 12.50 WIB, Rabu (22/2/2006) (TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA) 

TRIBUNNEWS.COM -Bapak Pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, meninggal dunia di Singapura, Senin (23/3/2015) dini hari.

Selama memerintah negara kota itu selama lebih dari tiga dekade, Lee dianggap berhasil mengubah Singapura dari kubangan lumpur menjadi salah satu pusat keuangan dunia.

Berikut ini adalah sekelumit perjalanan hidup perdana menteri pertama Singapura tersebut.

September 16, 1923:
Lee lahir di lingkungan keluarga Tiongkok yang kaya di Singapura

1936-1942:
Lee menempuh pendidikan di Raffles Institution Raffles College, lembaga pendidikan prestisius.

15 Februari 1942:
Pendudukan Jepang dimulai di Singapura

18-22 Februari 1942:
Pasukan Jepang membantai sekitar 50.000-100.000 warga Singapura keturunan Tiongkok. Lee menyaksikan kebrutalan tersebut dari dekat.

Berita Rekomendasi

1943-1944:
Lee bekerja sebagai sebagai editor bahasa Inggris untuk departemen propaganda Jepang yang disebut Hobudu

1946:
Lee menempuh pendidikan di London School of Economics

1947-1949:
Lee menempuh pendidikan di bidang hukum di Universitas Cambridge

23 Desember 1947:
Lee secara diam-diam menikahi Kwa Geok Choo, yang juga belajar hukum di Cambridge

1950:
Lee melewati ujian ilmu hukum di Inggris, dan kembali ke Singapura dan memulai praktik hukum. Kliennya, di antaranya, serikat pekerja


November 1954:
Lee turut mendirikan Partai Aksi Rakyat (PAP)

April 1955:
Lee terpilih menjadi anggota Parlemen sebagai oposisi

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas